Vaksinasi Covid-19 di Sulbar, Guru Jadi Prioritas

Berdasarkan hasil rembuk bersama, maka semua tenaga pendidik akan divaksin Covid-19 Sinovac sebelum belajar tatap muka dimulai

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 10 Jan 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 21:00 WIB
Prof. Gufran Darma Dirawan
Kepala DInas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat Prof. Gufran Darma Dirawan (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat secara resmi menunda pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah pada awal Januari 2021 ini. Penundaan itu merupakan hasil kesepakatan antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat dengan pihak sekolah, sembari menunggu kasus Covid-19 menurun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, Prof. Gufran Darma Dirawan mengatakan, rencananya, belajar tatap muka akan dilaksanakan pada bulan April 2021 setelah proses vaksinasi dilakukan.

Berdasarkan hasil rembuk bersama, maka semua tenaga pendidik akan divaksin Covid-19 Sinovac sebelum belajar tatap muka dimulai.

"Kita akan sosialisasikan segera (vaksin tenaga pendidik). Semua kepala sekolah, guru, GTT dan PTT akan divaksin," kata Gufran kepada Liputan6.com, Sabtu (09/01/2021).

Gufran menambahkan, tenaga pendidik baru akan menerima vaksin Covid-19 pada tahap kedua, khusus tahap pertama ini, ada 10 orang yang menjalani vaksinasi sesuai permintaan kementerian pendidikan.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Halal

Ia juga menyatakan diri akan menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac pada tahap pertama sebagai bentuk pembelajaran kepada masyarakat.

"Insya Allah, ada 10 kepala OPD yang sudah siap untuk disuntik vaksin pertama kali, termasuk saya. Ini juga bagian dari memberikan pembelajaran ke masyarakat, bahwa tidak ada kebohongan dari vaksinasi ini," ujar Gufran.

Terlebih, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin Covid-19 itu halal.

Yang terpenting menurutnya, setelah menjalani vaksinasi, akan memberikan aspek keamanan yang tinggi pada tubuh kita untuk tidak tertular Covid-19.

"Soal keamanan vaksin Covid-19 Sinovac, kita melihat dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia sudah disuntik vaksin sejak bulan Desember dan sampai sekarang beliau sehat-sehat saja," kata Gufran.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya