Liputan6.com, Balikpapan - Cepatnya penularan Covid-19 di Balikpapan dalam sebulan terakhir bisa jadi disebabkan adanya mutasi virus Corona D614G. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Andi Sri Juliarty.
"Ini virus Covid-19 yang sudah bermutasi, yang dapat menular lebih cepat dengan masa inkubasi hanya tiga hari, sementara virus Covid-19 Wuhan perlu waktu 14 hari," kata Juliarty, Senin (1/2/2021).
Namun demikian, menurut Kadinkes, hal tersebut masih harus dibuktikan dulu di laboratorium biomolekuler. Juga diyakini bahwa kasus penularan virus Covid-19Â jenis baru itu di berbagai tempat di Indonesia, maka Kementerian Kesehatan RI juga sudah memerintahkan 13 laboratorium biomolekuler untuk meneliti kasus-kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, menurut Juliarty, kecepatan penularan Covid-19 di Balikpapan juga berkenaan dengan mobilitas warga dan posisi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur.
"Di sini kan pergerakan orang sangat tinggi, maka risiko penularan juga cukup tinggi," katanya.
Dengan memiliki Bandara Sepinggan, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, juga Pelabuhan Ferry Kariangau, termasuk Pelabuhan Klotok Kampung Baru, yang semuanya adalah pintu masuk Balikpapan, tidak mudah mengontrol pergerakan orang ke Kota Minyak.
Sejauh ini baru orang yang ke luar dan masuk lewat Bandara Sepinggan yang dipastikan bebas dari Covid-19.
Sebab itu pula Satgas Covid-19 Balikpapan melakukan pemeriksaan rapid test antigen di gerbang masuk kota lewat jalur darat di utara. Walaupun keterbatasan sediaan alat test sehingga dilakukan secara acak.
"Yang hasil test-nya positif tidak boleh masuk Balikpapan, dan dirujuk untuk segera melakukan test swab," katanya.Â
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.