Liputan6.com, Blora - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyulap asrama Prodi DIII Keperawatan Blora Poltekkes Semarang menjadi tempat isolasi terpusat pasien Covid-19, terutama untuk yang bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
Asrama kampus akper itu berlokasi di depan Gor Mustika Blora, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Ketangar, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora kota.
"Sana (asrama kampus akper, red) itu salah satu tempat isolasi terpusat. Mulai besok sudah bisa ditempati," ujar Juru Bicara Gugus Covid-19 Kabupaten Blora, Edi Widayat kepada Liputan6.com, Senin (14/6/2021).
Advertisement
Edi mengatakan, ruang isolasi darurat berkapasitas 80 orang ini sengaja dibuat untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan Covid-19 yang mulai kewalahan karena pasien Covid-19 terus meningkat.Â
Baca Juga
Edi menyebut ada juga tempat isolasi terpusat di tempat lain di Blora, namun kapasitas tempat tidurnya tidak sebanyak di asrama kampus Akper Blora.
"Yang Cepu juga ada 2 tempat isolasi terpusat, kapasitasnya menampung 24 orang dan 32 orang," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora itu.
Tak hanya itu, Edi membeberkan bahwa sesuai rapat koordinasi sebelumnya, setiap kecamatan se-Kabupaten Blora diminta untuk menyediakan tempat isolasi pasien Covid-19 juga.
"Masing-masing kecamatan ada, tempatnya berada dimana posisinya. Kayak Kecamatan Todanan itu tempat isolasinya di SD Cokrowati dan GMM. Yang untuk Kecamatan Banjarejo ini sudah ditempati pasien, tempatnya di kantor koperasi atau apa gitu," bebernya.
Simak video pilihan berikut ini:
Harapan dan Imbauan
Lebih lanjut, ketua Korwil Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Eks Karesidenan Pati ini berharap bahwa dengan adanya tempat-tempat isolasi yang kini disediakan, agar bisa menekan dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Semoga dengan langkah ini bisa memutus penularan Covid-19," ucapnya.
"Tidak ada yang mampu mencegah penularan Covid-19 kecuali dari diri sendiri. Kita harus taat prokes memakai masker dimanapun berada," tandas Edi mengimbau.
Sebelumnya, Liputan6.com juga memberitakan bahwa juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawobo Adisasmito meminta pemerintah daerah segera mengkonversi tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Selain itu, pemerintah daerah diminta perlu membuka tempat isolasi terpusat. Permintaan ini menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di 6 provinsi Pulau Jawa, dampak libur lebaran Idul Fitri 2021.
"Buka tempat isolasi terpusat jika memungkinkan untuk menjaga beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar tidak kuwalahan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (11/6/2021) lalu.
Dia juga mengingatkan pemerintah daerah agar mengutamakan penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat di rumah sakit. Sementara yang gejala ringan dan OTG cukup menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat.
"Mohon kerjasamanya pihak kabupaten dan kota untuk saling bahu membahu secara aktif," ujar Wiku.
Advertisement