Teror Gendam di Gunungkidul Makan Korban Lagi, Modusnya Mau Mengukur Kalung

Seorang pria tiba-tiba bertamu ke rumah lansia dan langsung meminta korban mencopot kalung karena mau diukur di kecamatan.

oleh Hendro diperbarui 03 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 21:00 WIB
Teror Gendam di Gunungkidul
Sukiyem (71), warga Padukuhan Bogor 2 Kalurahan/Kapanewon Playen, Selasa pagi (3/8/2021), menjadi korban aksi gendam seorang pria muda yang belum dikenalnya. (Liputan6.com/ Hendro Wibowo)

Liputan6.com, Gunungkidul - Aksi teror gendam terus terjadi di Gunungkidul. Dalam dua hari terakhir, ada tiga orang lansia yang menjadi korban namun satu orang berhasil selamat karena pelaku tidak berhasil memperdayanya.

Sukiyem (71), warga Padukuhan Bogor 2 Kalurahan/Kapanewon Playen, Selasa pagi (3/8/2021), menjadi korban aksi gendam seorang pria muda yang belum dikenalnya. Akibat aksi tersebut, wanita renta ini terpaksa kehilangan perhiasan kalung emas seberat 8 gram lengkap dengan liontin seberat 2 gram yang ia kenakan.

Wanita ini dengan sukarela memberikan kalung emasnya begitu saja kepada pelaku gendam, meskipun sebelumnya tidak ia kenal. Nenek ini mengaku tidak sadar jika pelaku mencopot perhiasan yang dikenakannya dan akhirnya membawanya pergi.

"Mboten ngertos, kok kulo purun kalung kulo dicopot," ujar Sukiyem.

Aksi gendam tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Sukiyem sedang mencuci piring di dapur rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu dan mengucap salam. Namun suara tersebut tidak terlalu terdengar.

Saat itu, suaminya berada di dalam kamar bagian belakang. Setelah tidak ia hiraukan, pria tak dikenal tersebut kembali mengetuk pintu, dan wanita inipun akhirnya keluar.

"Orangnya masih muda dan perawakannya tinggi," katanya.

Pria tersebut langsung bertanya dengan siapa dirinya saat itu. Sukiyem langsung menjawab hanya bersama suaminya, Suyut karena semua anaknya telah bekerja dan merantau ke kota lain. Sehari-hari mereka tinggal berdua meskipun di samping rumah juga ada anak bersama menantu yang merawat keduanya.

Beberapa saat kemudian, lelaki tak dikenal tersebut mengaku berasal dari Kecamatan dan akan memberikan bantuan Covid-19. Kemudian entah dengan dalih yang tidak diketahui wanita itu, tiba-tiba lelaki tak dikenal tersebut mencopot kalung yang dikenakannya.

"Kalung itu mau dibawa ke kecamatan. Katanya mau diukur," tuturnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Diburu Polisi

Setelah mendapatkan kalung tersebut, pria itu langsung pamit. Sukiyem baru sadar menjadi korban penipuan setelah ada seorang tukang sayur yang kebetulan melintas memberitahu dirinya jika hal itu merupakan penipuan.

Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi langsung menuju ke lokasi kejadian usai mendapatkan laporan. Saat mendatangi kediaman korban, Hajar langsung menyerahkan bantuan beras seberat 10 kilogram untuk sekadar menghibur korban.

Hajar mengakui aksi gendam atau hipnotis dengan sasaran lansia memang marak terjadi di Gunungkidul belakangan ini. Modus dan sasaran yang digunakan pelaku adalah mengaku sebagai petugas kecamatan yang akan memberikan bantuan Covid-19.

"Hari ini, Selasa itu ada dua lokasi. Yang satu pelaku tidak berhasil menggondol perhiasan. Karena saat menemui pelaku, korban tidak mengenakan perhiasan," kata Hajar.

Di wilayah Playen, sebenarnya ada empat lokasi aksi gendam, hari ini dua lokasi. Dan beberapa waktu laku ada dua lokasi yaitu di Kalurahan Ngawu dan Dengok namun yang berhasil dikelabui hanya di Kalurahan Ngawu.

 

 

Teror Gendam

Aksi gendam juga terjadi di Dusun Dunggubah I , Rt 04/01 Kalurahan Duwet Kapanewon Wonosari pada Senin (2/8/2021) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Jilah, nenek 75 tahun didatangi seorang pria.

"Lelaki itu mengaku petugas dari kecamatan yang akan mendata bantuan untuk warga dan meminta saya untuk melepas cincin yang dipakai korban. Cincin itu bilang akan digantikan bantuan," ujar Jilah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya