Tarif Tol Trans Jawa Naik Lagi, Ini Respons Aptrindo Jateng dan DIY

Empat ruas tol Trans Jawa yang mengalami penyesuaian merupakan jalan tol yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk serta Waskita Toll Road

diperbarui 19 Agu 2021, 05:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 05:30 WIB
Pemudik Mulai Padati Tol Trans Jawa
Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Semarang - Tarif tol trans Jawa akan mengalami perubahan pada Kamis, 19 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB.

Untuk golongan 1 Jakarta - Surabaya tarif tol trans Jawa akan mengalami kenaikan total sebesar 4,41 persen atau dari Rp 691.500 menjadi Rp 722.000.

Sementara, untuk empat ruas tol Trans Jawa yang mengalami penyesuaian merupakan jalan tol yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk serta Waskita Toll Road.

Keempat ruas tol itu masing-masing tol Pemalang-Batang yang dikelola oleh PT Pemalang Batang Toll Road, tol Batang-Semarang yang dikelola PT Jasamarga Semarang Batang.

Lalu tol Solo-Ngawi oleh PT Jasamarga Solo Ngawi, serta tol Pasuruan-Probolinggo oleh PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol.

Menyikapi kenaikan tarif tol tersebut Wakil Ketua Bidang Sarana & Prasarana Angkutan DPD Aptrindo Jateng dan DIY Yanuar Iswara berkomentar, bahwa mengenai penyesuaian tarif tol semuanya telah diatur dalam PP Nomer 15 tahun 2005 yang telah mengalami beberapa kali perubahan menjadi PP Nomor 30 tahun 2017 tentang jalan tol.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kurang Tepat

Namun sebenarnya dirinya juga menyayangkan keputusan pengelola jalan tol yang menaikkan tarif pada saat yang kurang tepat.

Yakni ketika semua pelaku dunia usaha sedang berjuang untuk bertahan hidup selama pandemi Covid-19 dan efek dari kenaikan tarif tol ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai konsumen akhir.

"Yang mau santai mengemudikan truk silakan memilih jalan tol yang berbayar, yang mau sedikit lebih capek menghadapi banyak hambatan tapi gratis boleh memilih jalan arteri."

"Kalau soal kemacetan sih jalan tol di Indonesia juga tidak bisa dijamin akan selalu lancar terus, karena sering juga terjadi kemacetan di dalamnya. Soal lubang juga banyak di jalan tol, aquaplaning juga tetap ada di sana," katanya, Rabu, 18 Agustus 2021.

Yanuar berharap pemerintah tetap merawat dan menjaga keamanan jalan arteri, walaupun sudah ada jalan tol Trans Jawa.

Tujuannya agar bisa menjadi alternatif bagi pelaku usaha angkutan barang dalam rangka menekan beban biaya perjalanan dan tidak perlu menaikkan ongkos muat.

Dapatkan berita Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya