Nasib Pelajar Pemeran Video Mesum di Balikpapan

Kasus video mesum viral yang melibatkan siswa dan siswi salah satu SMA Negeri di Balikpapan terus bergulir.

oleh Abelda RN diperbarui 24 Agu 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 12:00 WIB
Jumpa press video mesum di Polresta Balikpapan Kaltim.
Video mesum

Liputan6.com, Balikpapan - Kasus video mesum viral yang melibatkan siswa dan siswi salah satu SMA Negeri di Balikpapan terus bergulir. Wartawan Liputan6.com mencoba mengonfirmasi pihak sekolah di mana tempat siswa tersebut bersekolah. Ditemui di sekolahnya, Kepala Sekolah SMA Negeri tersebut berinisial DA sempat terkejut dengan kejadian yang viral itu.

Apalagi video yang mempertontonkan hubungan layaknya suami istri itu terjadi pada saat pembelajaran daring. Dia pun mengakui bahwa salah satu pemeran di video tersebut merupakan anak didiknya.

Usai kejadian itu, pihak sekolah pun langsung mengambil langkah tegas. DA pun memindahkan siswa itu ke sekolah lain yang ada di Balikpapan.

"Sehari setelah viral langsung mengadakan rapat dengan anak-anak. Kemudian di malam harinya dilanjutkan rapat dengan para guru, dan Senin saya panggil orangtua, kemudian yang bersangkutan dipindahkan dari sekolah dan sekarang sudah sekolah lagi," ungkap DA saat ditemui di sekolahnya, Senin (23/8/2021) siang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Carikan Sekolah Baru

GURU MESUM - Liputan6 Pagi
(Ilustrasi)

Menurutnya, meskipun yang bersangkutan itu bersalah. Namun, pihak sekolah tetap mencarikan solusi dengan mencarikan sekolah lain. Apalagi, siswa tersebut saat ini sudah duduk dibangku kelas XII SMA.

"Dia itu sudah kelas XII, sudah mau ujian. Jadi dipindahkan tetap di Balikpapan, soalnya sudah mau ujian kalau enggak kan ya mau ke mana. Akhirnya, saya carikan jalan keluar. Ya mudah-mudahan insyaf anaknya. Ini kan kelalaian. Jadi di sisi lain melindungi anak-anak yang banyak, di sisi lain saya juga tidak mematikan karier anak tersebut," terangnya.

Ditanya soal prestasi maupun kelakuan siswa pemeran video mesum tersebut, DA mengatakan dari laporan para guru, siswa tersebut pendiam dan biasa-biasa saja.

"Dikenal pendiam, sikapnya enggak pernah aneh-aneh. Justru yang aneh-aneh atau bengal malah enggak ada masalah," ucapnya.


Nasib Guru Pengajar dan Siswa Penyebar Video

Remaja Mesum dan Pesta Miras
Belasan anak di bawah umur di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tepergok asyik menenggak miras sambil mesum di sebuah hotel di Blora. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Selain memberikan sanksi kepada muridnya, pihak sekolah juga memberikan sanksi kepada guru sekolah yang saat itu mengajar murid melalui daring. Teguran lisan dan tertulis ini diberikan karena sang guru lalai dalam mengajar.

"Intinya lalai ketika memandu dalam pelajaran. Saya saja ditegur, tapi ya risiko jabatan," papar DA.

Sementara itu, untuk siswa yang merekam dan menyebarkan video mesum tersebut, lanjut DA, pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak kepolisian untuk memberikan sanksi kepada siswa ini.

"Saya enggak berani masih menduga-duga kan. Kalau nanti keputusannya polisi itu sebelum 31 Agustus maka ya kita carikan solusi untuk pindah, tapi kalau lebih maka tidak bisa, kalaupun pindah tetap tercatat murid di sini," dia menerangkan.

 


Peran Orangtua

Ilustrasi seks aksi mesum
Ilustrasi aksi mesum (Cosmopolitan)

Dia mengatakan, peran aktif para orangtua pada masa pembelajaran daring saat ini sangat dibutuhkan. Apalagi, pihak sekolah tidak bisa langsung memantau para muridnya. "Peran orangtua di rumah ini sangat dibutuhkan, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata DA.

Dengan kejadian ini, dia berharap kepada seluruh guru untuk tidak hanya memberikan pelajar sains. Akan tetapi, juga menyisipkan pendidikan karakter termasuk sosialisasi Undang-Undang ITE.

"Jadi bermain medsos harus ada kontrol, walaupun guru umum enggak salah juga untuk itu. Terus untuk anak-anak tetap semangat, inikan kecelakaan, dan menurut kepolisian kan ini enggak sengaja. Pas lagi zoom ini muncul ada yang iseng merekam terus menyebarkannya," bebernya.

Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah, agar ke depan lebih bisa mengawasi semua pihak baik murid maupun guru-gurunya yang melaksanakan pembelajaran daring. "Pengawasan pasti lebih kita tingkatkan ke depannya," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya