PPKM Level 3, Warga Bandung Diminta Tetap Waspada Meski Kasus Covid-19 Turun

Sejumlah parameter termasuk tren laju kasus Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 30 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 13:00 WIB
Tolak PPKM Darurat
Aksi menolak perpanjangan PPKM darurat di depan Balai Kota Bandung, Rabu (21/7/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah parameter termasuk tren laju kasus Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Kendati demikian, bukan berarti pandemi Covid-19 sudah berakhir.

Masyarakat masih harus terus meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Kota Bandung per Sabtu (28/8/2021), konfirmasi aktif sejumlah 2.021 kasus atau bertambah 43 kasus dibandingkan dengan hari sebelumnya. Sedangkan konfirmasi sembuh 37.981 kasus dan konfirmasi meninggal sebanyak 1.391 kasus atau bertambah 2 kasus.

Kabar baiknya, tren laju kasus konfirmasi dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya menurun dari 158,7 orang per hari menjadi 89,5 orang per hari. Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun memastikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kota Bandung berjalan dengan terkendali.

"Alhamdulillah, PPKM level 3 di Kota Bandung ini aman dan terkendali. Saat ini zona risiko Kota Bandung berdasarkan pemetaan Jawa Barat ada pada zona oranye atau risiko sedang," tutur Oded, Minggu (29/8/2021).

Adapun keterisian 30 rumah sakit kurang dari standar WHO yakni 60 persen. Keterisian 379 tempat tidur (konfirmasi dan suspek) hanya 23,17 persen dari 1.636 tempat tidur. Dengan demikian tersedia 1.257 tempat tidur.

Tempat isolasi untuk kasus konfirmasi tanpa gejala terdapat di satu hotel. Jumlah keterisian 4 kamar dari 75 kamar yang tersedia sebesar 5,3 persen. Sedangkan seluruh kasus Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah dipantau oleh puskesmas dan tim kewilayahan sebanyak 2.991 kasus.

Oded kembali mengingatkan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Karenanya masih membutuhkan upaya-upaya pencegahan.

"Edukasi dan penegakan aturan terus kami laksanakan agar masyarakat disiplin melaksanakan protokol," ujarnya.

Menurut Oded, edukasi dan penegakan aturan masih penting mengingat mobilitas dan aktivitas masyarakat meningkat dengan berangsurnya diberlakukan relaksasi kegiatan PPKM.

"Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan agar kasus Covid-19 terus melandai. Sehingga aktivitas perekonomian dapat segera pulih dengan optimal," kata dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya