Mengintip Kondisi Terkini Sungai Citarum yang Mulai Kembali 'Harum'

Ridwan Kamil menyampaikan, mutu air Sungai Citarum juga sudah masuk dalam kelas dua, di mana ikan-ikan dimungkinkan hidup dan masyarakat bisa menggunakannya untuk berenang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 08 Sep 2021, 05:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 05:30 WIB
DAS Citarum
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau DAS Citarum, Selasa (7/9/2021). (Foto: Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau DAS Citarum untuk mengetahui progres program Citarum Harum saat pandemi Covid-19. Luhut mengaku terkesan dengan progres Citarum Harum meskipun pandemi tapi ada perbaikan dari segi kualitas air, di mana ini sudah melebihi target.

"Saya senang sekali ternyata tadinya target kita ini cemar sedang, tapi sekarang airnya sudah cemar ringan. Jadi programnya saya kira berjalan dengan baik," kata Luhut dalam jumpa pers di kantor Satgas Citarum Harum Bandung, Selasa (7/9/2021). 

Dalam kunjungannya, Luhut didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ada beberapa titik yang ditinjau di antaranya TPSA Cicabe, dilanjutkan Jajaway Cidurian, dan berakhir di kantor Satuan Tugas Citarum. 

Luhut berharap kualitas air DAS Citarum dapat lebih baik lagi mendatang dan pada 2025 mencapai target yang diharapkan. Hasil ini akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.  

"Kita update lagi semua, nanti kita akan lapor presiden karena ini juga programnya presiden dari tiga tahun 2018. Kita berharap ini akan selesai," ucapnya.

Luhut juga mengapresiasi inisiatif Gubernur Jabar dan kolaborasi tim satgas di anyaraya dengan TNI/Polri serta para komandan sektor. 

"Saya kira ide-ide dari Pak Gubernur Jawa Barat dan semua tim juga bagus. Pangdam, kapolda, dan dari komandan sektor menurut saya sangat membantu. Sehingga apa yang saya lihat tadi masih bisa berkembang ke depan ini," tuturnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Ikan Hidup, Warga Bisa Berenang

Sungai Citarum
Warga menggunakan perahu untuk memilah sampah plastik di aliran Sungai Citarum, Bandung, Rabu (26/6/2019). Menurut warga di kawasan itu volume sampah kiriman yang kerap menumpuk mulai mengalami penurunan setelah beberapa waktu lalu sempat menutupi permukaan aliran Sungai Citarum (Timur Matahari/AFP)

Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, target awal sebetulnya kualitas air Citarum tercemar sedang tapi kini bisa menjadi cemar ringan. Sewaktu mengawali program ini, poinnya hanya 33 yang secara ilmiah yang berarti tercemar berat.

"Target kita di 2020 sebenarnya hanya tercemar sedang. Tapi berkat kerja luar biasa  kami melewati status cemar sedang di poin 40, dan hari ini statusnya cemar ringan," kata dia.

Emil menyampaikan, mutu air Citarum juga sudah masuk dalam kelas dua, di mana ikan-ikan dimungkinkan hidup dan masyarakat bisa menggunakannya untuk berenang.

"Saya apresiasi kinerja semua pihak," ucap mantan Wali Kota Bandung itu.

Selain itu, ada 36.000 hektare lahan kritis di sepanjang aliran DAS Citarum yang dihijaukan. Angka ini di atas dari target 2021 yang hanya 15.000 hektare. Target 2025 ada 90.000 lahan dihijaukan.

Kemudian pengelolaan sampah juga sudah mencapai 2.700 ton per hari. Selanjutnya, penanganan keramba jaring apung sudah melebihi target yakni dari 28.000 namun bisa mencapai 33.000.

Sedangkan untuk pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, luas volume dan genangan air yang sudah dibereskan mencapai 90 persen dari target 70 persen. 

"Dua lagi masih belum mengejar target, baru tercapai setengahnya untuk penambahan air baku karena kualitas air memang belum memadai," tutur Emil.

Target lain lima destinasi wisata, tetapi baru dua terealisasi. Dari sisi penegakan hukum, ada 131 kasus pengaduan. Dari jumlah tersebut 15 di antaranya sudah diputus pengadilan pidana dan sanksi administrasi ada 70 kasus. 

"Penegakan hukum ini sebenarnya targetnya memang agak susah dikualifikasi apakah banyak pengaduan berarti berprestasi atau sedikit pengaduan berprestasi karena jangan-jangan mereka sudah taat dan tak ada laporan masyarakat lagi kan bisa dihitung sebagai prestasi juga," ungkap Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya