Status Gunung Api Ile Werung Naik Menjadi Waspada

PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status Gunung Api Ile Werung menjadi waspada.

oleh Arie Nugraha diperbarui 30 Nov 2021, 06:51 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 06:51 WIB
Erupsi Gunung Bawah Laut
Erupsi gunung api bawah laut terjadi di perairan selatan di sekitar kompleks Gunung api Ile Werung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/11/2021). (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status Gunung Api Ile Werung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai kemarin, Senin, 29 November 2021 pukul 10.00 Wita.

Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani mengatakan, keputusan itu diambil usai terjadi erupsi dan bualan di perairan selatan di sekitar kompleks Gunung Api Ile Werung.

"Kejadian ini telah mengakibatkan naiknya muka air laut," ujar Andiani, Senin (29/11/2021).

Andiani mengatakan, berdasarkan laporan warga muka air laut sempat naik pada malam hari, Minggu, 28 November 2021, dengan ketinggian kurang dari 1 meter dan jarak jangkauan ke darat (inundasi) sekitar 30 meter.

Andiani menyebutkan kejadian erupsi ini dimulai pada 28 November 2021, sekitar pukul 21.52 Wita dan berlangsung sekitar 1 jam.

"Pada tanggal 29 November 2021 mulai pukul 05.17 Wita aktivitas letusan dan hembusan kembali terekam. Hingga saat ini aktivitas erupsi masih berlangsung namun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Andiani.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Warga Diimbau Menghindari Pantai

Andiani menerangkan hasil pemantauan lapangan pengamat Gunung Api Ile Werung pada 29 November 2021 pukul 08.29 Wita atau 07.29 WIB, teramati asap letusan setinggi lebih kurang 100 meter dari muka laut disertai dengan bualan.

Secara visual lanjut Andiani, aktivitas bualan ini tidak terjadi di lokasi gunung api bawah laut Hobal.

"Lokasinya berada sekitar 1 km di sebelah Selatan Gunungapi Bawah Laut Hobal dan kemungkinan besar masih berasosiasi dengan aktivitas kompleks Gunungapi Ile Werung," jelas Andiani.

Andiani menuturkan untuk sementara waktu masyarakat direkomendasikan agar menghindari aktivitas di sekitar pantai di sekitar area lokasi bualan.

Selain itu diharapkan menghindari berlayar atau melaut di sekitar area tersebut untuk mengantisipasi potensi perubahan atau kenaikan muka air laut.

"PVMBG terus melakukan pemantauan dan evaluasi aktivitas kompleks Gunungapi Ile Werung dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan sosialisasi," kata Andiani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya