Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan semua Alun-alun di Jabar akan ditutup saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan agar tidak ada kerumunan saat libur nanti guna mencegah penularan varian Covid-19 Omicron.
Baca Juga
Advertisement
Aturan itu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru yang salah satunya mengatur tentang Penutupan Alun-alun di Seluruh Wilayah Tanah Air Jelang dan Pasca Pergantian Tahun.
"Kami akan mengetatkan dengan tidak memperbolehkan perayaan tahun baru di ruang publik. Maka alun-alun dan ruang publik diimbau untuk ditutup selama menjelang tahun baru sesuai arahan dari Kapolri agar mengurangi potensi kehadiran kerumunan," kata pria yang akrab disapa Emil itu, Kamis (24/12/2021).
Emil menyatakan Pemprov Jabar akan melakukan pengetatan di tempat-tempat wisata. Misalnya dengan melakukan pengawasan yang ketat dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan kapasitas pengunjung.
"Hal itu dilakukan sebagai dasar untuk menyeleksi orang-orang yang punya potensi Covid-19 bisa diskrining melalui aplikasi tersebut juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih dua kali," ujar eks Wali Kota Bandung itu.
Selain itu, Emil menuturkan, pihaknya sudah mengantisipasi pergerakan orang saat libur Nataru dengan pengamanan di berbagai titik strategis. Kemudian juga dikombinasikan dengan tes acak antigen.
"Kemudian ada vaksinasi yang sifatnya situasional kita lakukan," ucapnya.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi Simanis
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Koswara mengatakan, pihaknya menyiapkan aplikasi Sistem Informasi Jalan dan Wisata (Simanis) untuk menghadapi momen Nataru. Aplikasi Simanis memuat informasi-informasi bagi pelaku perjalanan darat selama Nataru, mulai dari lokasi wisata, kapasitas pengunjung lokasi wisata terkini, situasi lalu lintas, sampai kebijakan terkait.Â
"Aplikasi ini hasil kolaborasi Dishub Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Kementerian Perhubungan, dan pengelola jalan tol. Ini menjadi panduan untuk warga pelaku perjalanan darat saat Nataru," katanya.
Menurut Koswara, informasi dan data dalam Simanis rutin diperbarui dari berbagai sumber, seperti pengelola wisata, Disparbud, dan Jasa Marga. Selain itu, aplikasi Simanis akan memuat data jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol yang mengarah ke sejumlah daerah tujuan wisata di Jabar.Â
"Ada sekitar 8 exit tol yang mengarah ke wilayah Jabar. Dengan begitu, ini bisa membantu masyarakat mengambil keputusan dalam perjalanan," ujarnya.Â
Aplikasi Simanis sendiri sudah diuji coba pada Rabu (22/12/2021). Uji coba dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi tersebut berfungsi secara optimal.
"Dan dilengkapi dengan data terkini tentang kondisi lokasi wisata, kondisi jalan, kenyamanan, serta keamanan perjalanan menuju lokasi wisata," ucapnya.
Advertisement