ASN Pemda Garut Makin Kece Badai dengan Sepatu Kulit Sukaregang

Ada beberapa persoalan serius yang kerap menjadi batu sandungan pelaku usaha kerajinan kulit Sukaregang Garut yakni produksi limbah yang mengotori lingkungan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Jan 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 23:00 WIB
Gubernur Ridwan Kamil bersama istri tengah melihat ragam produk kerajinan kulit Sukaregang Garut, dalam kunjungan kerja di Garut.
Gubernur Ridwan Kamil bersama istri tengah melihat ragam produk kerajinan kulit Sukaregang Garut, dalam kunjungan kerja di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat mengalokasikan anggaran hingga Rp200 juta untuk pengadaan sepatu kulit hasil perajin kulit Sukaregang, Garut. Rencananya, pemberian sepatu akan dinikmati seluruh ASN golongan 2 dan 3 lingkungan Pemda Garut.

“Jadi nanti itu bisa dipakai (dan) kita sediakan (anggaran) Rp200 juta karena kemarin katanya sepi, Pak Gubernur,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.

Menurutnya, kawasan industri pengolahan kerajinan kulit Sukaregang selama ini, dikelola secara mandiri oleh pelaku usaha mandiri UMKM dan Industri Kecil Menengah.

Untuk meningkatkan daya saing produk hasil kerajinan kulit Sukaregang Garut, Rudy berharap ide, inovasi dan terobosan Gubernur Ridwan Kamil, seperti halnya mengubah wajah batik Cirebon menjadi lebih elegan.

“Beliau akan memberikan yang terbaik bagi pengusaha-pengusaha kulit di Kabupaten Garut,” ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pesan Ridwan Kamil

Gubernur Ridwan Kamil menyatakan, ada beberapa persoalan serius yang kerap menjadi batu sandungan pelaku usaha kerajinan kulit Sukaregang Garut yakni produksi limbah yang mengotori lingkungan.

“Kita cek ada lima titik katanya ada tapi tidak berfungsi,” ujar dia.

Selain itu, persoalan lain pelaku usaha kerajinan kulit Sukaregang Garut akibat minimnya desain dan motif produk kerajinan kulit yang dihasilkan, sehingga kerap menghasilkan produk yang mirip satu sama lainnya.

“Juga terkait marketing digital yang masih kurang dipahami oleh pelaku usaha,” kata dia.

Emil pun tak pelit berbagi untuk melakukan diversifikasi produk kerajinan kulit Sukaregang, mengkombinasikan dengan produk alami lainnya seperti bahan vegetarian yang sudah dilirik pangsa pasar global.

“Harus mau sekian persen dari produknya menggunakan vegetarian yaitu kulit dari limbah kulit kopi dan dari jamur yang sekarang lagi diminati oleh merek-merek fashion dunia,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya