Bukan Ditimbun, Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Sulsel karena Diborong Emak-Emak

Hingga saat ini, Satgas Pangan Polda Sulsel masih terus menyelidiki penyebab kelangkaan minyak goreng.

oleh Fauzan diperbarui 03 Feb 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 05:00 WIB
Minyak Goreng Satu Harga Rp 14.000 per Liter Berlaku
Pedagang menata minyak goreng kemasan di kiosnya Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Pemerintah resmi mengimplementasikan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter untuk semua jenis kemasan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Makassar - Setelah harganya diturunkan, kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan. Dugaan penimbunan minyak goreng yang dilakukan oleh mafia pangan pun mencuat. 

Mendapat informasi tersebut, Tim Satuan Tugas (Satgas) pangan Polda Sulsel pun bergerak. Mereka mencari tahu penyebab langkanya minyak goreng di sejumlah toko ritel dan pasar tradisional yang ada di Sulawesi Selatan. 

Katua Satgas Pangan Polda Sulsel, Kompol Indra Waspada mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya kasus penimbunan minyak goreng. Ia juga mengatakan bahwa belum ada laporan dari masyarakat terkait hal itu. 

"Jika ada laporan pasti langsung kita tindak lanjuti," kata Indra kepada Liputan6.com, Rabu (2/2/2022).

Sejauh ini, lanjutnya, penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng lantaran para ibu rumah tangga panic buying. Pagi-pagi sekali para emak-emak sudah datang ke toko-toko ritel hingga pasar tradisional untuk memborong stok minyak goreng yang ada. 

"Jadi memang ada beberapa penyebab, salah satunya itu panic buying yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga," jelasnya. 

Selain itu, kelangkaan stok minyak goreng juga terjadi karena pasokan memang ditarik dari distributor. Penarikan itu bertujuan untuk refraksi sekaligus ganti rugi harga lama dari pihak pemerintah.

"Kemarin sempat ada penarikan barang untuk refraksi dan penggantian harga dari pemerintah. Seharusnya tidak ada kelangkaan karena refaksi berakhir tanggal 31 Januari kemarin," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Minyak Goreng Satu Harga Langka

FOTO: Kenaikan Harga Minyak Goreng Penyumbang Utama Inflasi
Pedagang menata minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sehari sebelumnya, sejumlah distributor minyak goreng kemasan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus dipantau oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) serta Satpol PP.

Satu dari tiga distributor yang dipantau mengaku telah menyalurkan minyak goreng ke ritel dengan harga eceran tetap yang tertera pada peraturan Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Sementara, dua distributor lainnya mengaku bahwa stok minyak goreng di gudangnya kosong.

"Permasalahannya, dari pihak produsen ini yang masih banyak menahan barang ke distributor sehingga kacau pasokan penjualan minyak goreng di pasar. Namun, kita terus memantau distributor lainnya," ujar Kadis Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo, Selasa (1/2/2022).

Terpisah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengancam akan melaporkan ke pihak kepolisian jika pengusaha distributor melakukan penimbunan minyak goreng.

"Jadi saya kira, kami Pemkot Makassar, bersama TNI-Polri, sekali lagi menegaskan menimbun (minyak goreng) di saat seperti ini adalah pidana," tegas wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto itu. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya