Liputan6.com, Makassar - Setelah harganya diturunkan, kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan. Dugaan penimbunan minyak goreng yang dilakukan oleh mafia pangan pun mencuat.
Mendapat informasi tersebut, Tim Satuan Tugas (Satgas) pangan Polda Sulsel pun bergerak. Mereka mencari tahu penyebab langkanya minyak goreng di sejumlah toko ritel dan pasar tradisional yang ada di Sulawesi Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Katua Satgas Pangan Polda Sulsel, Kompol Indra Waspada mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya kasus penimbunan minyak goreng. Ia juga mengatakan bahwa belum ada laporan dari masyarakat terkait hal itu.
"Jika ada laporan pasti langsung kita tindak lanjuti," kata Indra kepada Liputan6.com, Rabu (2/2/2022).
Sejauh ini, lanjutnya, penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng lantaran para ibu rumah tangga panic buying. Pagi-pagi sekali para emak-emak sudah datang ke toko-toko ritel hingga pasar tradisional untuk memborong stok minyak goreng yang ada.
"Jadi memang ada beberapa penyebab, salah satunya itu panic buying yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga," jelasnya.
Selain itu, kelangkaan stok minyak goreng juga terjadi karena pasokan memang ditarik dari distributor. Penarikan itu bertujuan untuk refraksi sekaligus ganti rugi harga lama dari pihak pemerintah.
"Kemarin sempat ada penarikan barang untuk refraksi dan penggantian harga dari pemerintah. Seharusnya tidak ada kelangkaan karena refaksi berakhir tanggal 31 Januari kemarin," jelasnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Minyak Goreng Satu Harga Langka
Sehari sebelumnya, sejumlah distributor minyak goreng kemasan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus dipantau oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) serta Satpol PP.
Satu dari tiga distributor yang dipantau mengaku telah menyalurkan minyak goreng ke ritel dengan harga eceran tetap yang tertera pada peraturan Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Sementara, dua distributor lainnya mengaku bahwa stok minyak goreng di gudangnya kosong.
"Permasalahannya, dari pihak produsen ini yang masih banyak menahan barang ke distributor sehingga kacau pasokan penjualan minyak goreng di pasar. Namun, kita terus memantau distributor lainnya," ujar Kadis Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo, Selasa (1/2/2022).
Terpisah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengancam akan melaporkan ke pihak kepolisian jika pengusaha distributor melakukan penimbunan minyak goreng.
"Jadi saya kira, kami Pemkot Makassar, bersama TNI-Polri, sekali lagi menegaskan menimbun (minyak goreng) di saat seperti ini adalah pidana," tegas wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto itu.
Advertisement