Teruntuk Warga Jatim, Kini Harga Minyak Goreng Curah Rp11 Ribu per Liter

HArga ini berlaku mulai 1 Februari 2022

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 21:00 WIB
Tahun Depan, Minyak Curah Dilarang Dijual di Pasar
Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jatim - Per 1 Februari 2022 harga minyak goreng kembali diturunkan pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter. Sementara minyak goreng curah Rp11 ribu per liter.

HET minyak goreng tersebut juga berlaku di Jawa Timur, untuk itu rantai pasokan distribusi minyak goreng dari hulu ke hilir berjalan lancar baik di toko-toko retail maupun di pasar tradisional.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan rantai pasokan minyak goreng harus dijaga agar intervensi untuk meningkatkan daya beli masyarakat bisa dilakukan.

"Kebijakan pemerintah pusat harus dilaksanakan, dan ini juga menjadi tantangan di daerah," jelasnya, Senin (30/1/2022) ketika meninjau operasi pasar di Kediri.

Dalam pelaksanaan intervensi guna menstabilkan serta meningkatkan daya beli masyarakat, format door to door untuk menggelar operasi minyak bisa dijadikan contoh oleh elemen-elemen lainnya agar daya beli masyarakat tetap terjangkau.

"Selain memang kebijakan satu harga di semua merek, dan per 1 Februari berlaku aturan HET kita akan tetap lakukan monitoring di lapangan," ujarnya.

Selain itu, ia meminta Satgas Pangan agar melakukan monitoring stok dan harga di lapangan. Agar ketika sampai di masyarakat, harga minyak goreng tetap sesuai ketentuan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Permintaan Warga

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim yang menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng murah di Kota Kediri sebagai respons dari tingginya permintaan dan kebutuhan masyarakat.

Ia menyampaikan, bahwa saat ini di Kediri banyak sekali permintaan terhadap minyak goreng yang ternyata memberi dampak bagi aktivitas kebutuhan ekonomi masyarakat Kediri.

Wali kota menyampaikan, bahwa dengan stabilnya harga minyak goreng diyakini juga memberi pengaruh kepada aktifitas masyarakat, utamanya bagi para pelaku UMKM yang sangat membutuhkan minyak goreng untuk menunjang aktifitas jualan.

"Allhamdulillah lewat operasi pasar minyak goreng murah ini aktifitas masyarakat bisa kembali lancar. Semoga nanti ketika harganya turun dan stabil akan mempermudah seluruh aktivitas masyarakat di Kediri," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya