Liputan6.com, Kupang - Budaya literasi menjadi hal yang fundamental. Melalui literasi akan tercipta masyarakat yang berpengetahuan yang inovatif, kreatif, dan adaptif dengan perkembangan zaman.
Literasi menjadikan kehidupan manusia lebih berkualitas. Ikhtiar menebar benih literasi terus digemakan Duta Baca Indonesia Gol A Gong dalam program Safari Literasi.
Safari literasi Pulau Jawa-Nusa Tenggara yang berlangsung sejak Januari 2022 mencapai titik akhirnya di Kabupaten Kupang. Sepanjang rute safari literasi, kampanye “Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat” terus disuarakan.
Advertisement
Menembus sekat-sekat birokrasi dan strata sosial. Bupati Kupang Korinus Masneno menyambut positif gelaran Safari Literasi Duta Baca Indonesia. Menurutnya, acara-acara seperti ini harus sering diadakan di Kabupaten Kupang sehingga memicu terbitnya buku-buku berkualitas yang dihasilkan masyarakat.
"Kegiatan ini akan kami replikasikan dalam program pendidikan kita. Sesuatu yang baik tidak perlu ragu atau malu untuk ditiru," ujar Bupati Kupang Korinus mengawali sambutannya, Jumat (8/4/2022).
Menambah keyakinan Bupati, Bunda Baca Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat menegaskan bahwa masyarakat NTT perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya sehingga mampu menjadi duta promosi yang ada di provinsi NTT. Literasi merupakan salah satu jalan untuk menaikkan kualitas seseorang.
"Kita perlu mengkampanyekan wisata di NTT lewat bermacam promosi dan tulisan yang menggugah minat orang untuk datang ke sini, sehingga mereka tahu potensi dan kekayaan alam NTT," kata Julie.
Julie lantas melanjutkan, Provinsi NTT memiliki 21 kabupaten dan 1 kota. Dan setiap daerahnya memiliki wisata yang berbeda-beda. Maka, tugas kita bersama adalah meliterasikan masyarakat agar mereka paham bahwa destinasi wisata yang ada di NTT unik, mengesankan, dan indah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rasio Buku Indonesia
Sementara itu, Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional Nelwaty menyatakan bahwa manfaat membaca tak hanya membuat kita berpikir positif, lebih jauh dari itu membaca juga dapat mempelajari keterampilan baru.
"Membaca membuat orang berpikir positif, sehingga akan melahirkan energi positif. Dengan banyak membaca, cakrawala pengetahuan akan terbuka lebar," ungkapnya.
Indonesia menurut perhitungan UNESCO masih mengalami kekurangan bahan bacaan. Rasio ideal yang disarankan UNESCO adalah 1 orang membaca 3 buku baru tiap tahun. Sedangkan, kondisi saat ini terjadi malah 1 buku ditunggui 90 orang (1:90).
Maka itu, dia mengharapkan lewat kegiatan seperti ini mampu menjadi stimulus lahirnya penulis-penulis baru di daerah, khususnya di provinsi NTT, menambah rasa optimis, Duta Baca Gol A Gong mengatakan aktivitas menulis merupakan bagian dari identitas diri. Apalagi jika kita menulis tentang kearifan lokal. Bercerita tentang kelebihan yang dimiliki daerah kita sendiri.
"Dengan menulis, maka setiap orang berpotensi mengangkat budaya lokal menjadi kekayaan nasional bahkan dapat dikenal dunia internasional," pungkas Gol A Gong.
Program Safari Literasi DBI turut juga dihadiri Ketua Forum Taman Baca Provinsi NTT Polycarpus Do dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT Stefanus I Ratoe Oedjoe.
Advertisement