Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois Meninggal Dunia

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois tutup usia di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, pada Jumat (10/6/2022) dini hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2022, 10:44 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 10:39 WIB
Ilustrasi duka cita
Ilustrasi duka cita

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Nahdlatul Ulama, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois tutup usia di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, pada Jumat (10/6/2022) dini hari. Kabar itu dibenarkan Rais Syuriah PBNU Profesor Dr KH Zainal Abidin. Dirinya mengatakan Dimyati Rois merupakan sosok kiai karismatik yang rendah hati.

"Saya mengenal baik sosok beliau pada Mukmatar NU di Lampung tahun 2021 dan sama-sama terpilih sebagai AHWA," ungkapnya.

Kiai Zainal mengatakan, dia dan sosok almarhum KH Dimyati Rois juga bersama-sama sebagai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) atau sembilan kiai sepuh NU.

Menurut Zainal, secara pribadi dia banyak mengambil pelajaran dari sosok KH Dimyati Rois, di antaranya sikap rendah hati dan selalu berfikir positif.

Almarhum dalam rapat tidak akan berbicara kecuali hal-hal yang penting. Dia menyimpulkan KH Dimyati merupakan sosok yang berbicara seperlunya, karena apa yang disampaikan harus bermanfaat untuk kepentingan orang banyak.

Bahkan, kalau sudah sependapat dengan apa yang menjadi penyampaian, almarhum memilih diam. Saat dimintai pendapat pun, beliau sangat hormat kepada yang meminta pendapat itu.

"Itu menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagi saya sebagai AHWA yang lebih muda," kata Zainal.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dimakamkan di Kendal

Kiai Zainal mengatakan, pelajaran penting yang bisa diambil dari sosok KH Dimyati Rois, ketika berbicara, berbicaralah seperlunya, ketika pendapat itu sudah sama dengan pendapat yang ingin disampaikan, tidak perlu lagi mengajukan pendapat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu itu mendoakan KH Dimyati Rois, semoga Almarhum diterima di sisi Allah SWT bersama amal salehnya dan diampuni segala dosa dan kesalahannya.

KH Dimyati Rois lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Pria yang akrab disapa Mbah/Abah Dim ini merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi, rencananya jenazah KH Dimyati Rois akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Srogo, Kabupaten Kendal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya