Liputan6.com, Lembata - Gunung Ile Lewotolok kembali meletus, Jumat sore (1/7/2022). Pos pantau menyebut, ketinggian abu vulkanik mencapai 1.300 meter di atas puncak gunung.
"Erupsi itu terjadi pada Jumat (1/7) petang pukul 16.29 Wita," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian, Jumat sore (1/7/2022).
Stanis menjelaskan, erupsi tersebut mengakibatkan kolom abu kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Advertisement
Erupsi Gunung Ile Lewotolok yang disertai dengan letusan itu mengakibatkan gemuruh yang kuat sehingga berdasarkan laporan warga yang ada di sekitar gunung tersebut merasakan juga.
Stanis mengimbau masyarakat sekitar waspada dengan erupsi yang terus terjadi, karena material di puncak gunung itu semakin banyak dan mengkhawatirkan.
Pihak pos pemantau kemudian mengeluarkan rekomendasi karena berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka pada tanggal 14 Juni 2022 tingkat aktivitas Gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ancaman Lava Pijar dan Awan Panas
Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah, radius 3.5 km untuk sektor Tenggara, radius 4 km untuk sektor Timur dan Timur Laut.
"Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok," kata Stanis Arakian.
Advertisement