Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk memahami dunia digitalisasi yang semakin digandrungi masyarakat. Pegiat Seni Budaya dan Produser Musik Madha Soentoro menjelaskan dunia digital memberikan kebebasan berkarya. Namun, kebebasa itu tidak berarti tanpa aturan. Ada norma dan budaya yang tetap harus dipatuhi dalam berkarya di dunia digital.
Menurutnya, digitalisasi kini telah membuat akses informasi bisa diperoleh: di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Selain itu, digitalisasi menjadikan komunikasi lebih mudah, lebih cepat, serta lebih murah.
"Dan luasnya dunia digital perlu ada batasan-batasan dari diri kita sendiri. Dunia digital juga memberikan kebebasan dalam berkarya, namun harus sesuai norma dan budaya yang berlaku di negeri kita," ujar Madha dalam diskusi virtual, Jumat (22/7/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Pengurus Relawan TIK Provinsi Bali (Bidang Kesekretariatan) Vitalia Fina Carla Rettobjaan menyebut literasi digital di Indonesia saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Seperti hoaks bertebaran, informasi dengan liar terbagi tanpa tahu kebenarannya.
Literasi Digital Harus Sampai hingga Generasi Z
"Banyak yang ngasal dalam memahami sebuah berita, juga dampak negatif dari penggunaan teknologi digital yang kian meraja terutama pada generasi muda," ujar Vitalia.
Kepala Sekolah SMAN 2 Mataram Arofiq Dardiri mengatakan, tugas sekolah memuat banyak manfaat, di antaranya menumbuhkan kerja sama, menjalin komunikasi, mengajarkan kolaborasi, memperkuat motivasi, dan mengenalkan kewirausahaan. Semuanya kini makin dimudahkan dengan literasi digital yang dimiliki.
"Literasi digital harus sampai di generasi Z. Di mana mereka akan mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, bisa memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar jaya serta bisa berkolaborasi dengan sesama," ucap dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri Webinar Literasi digital #MakinCakapDIgital dengan tema "Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini". Webinar ini digelar pada Rabu (20/7/2022), diikuti oleh ratusan peserta secara daring dan Nobar.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement