Ngeri-Ngeri Sedap, Jembatan Kali Lusi di Plosorejo Blora Terasa 'Mbliyut-Mbliyut' Saat Dilewati

Jembatan Kali Lusi di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Blora, kondisinya sungguh memprihatinkan. Kapan diperbaiki?

oleh Ahmad Adirin diperbarui 08 Nov 2022, 08:24 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 01:00 WIB
Jembatan Kali Lusi Blora
Kondisi memprihatikan jembatan Kali Lusi, akses jalan yang sering dilalui warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Jembatan akses yang sering dilalui warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, kondisinya sungguh memprihatinkan. Rumpun bambu yang tumbuh di bahu jalan dekat jembatan tersebut longsor diterjang banjir bandang Kali Lusi. Warga setempat was-was, kondisi jembatan yang tidak kunjung diperbaiki itu suatu saat bisa ambruk dan memakan korban.

"Lewat jembatan pakai motor ya tidak terasa, tapi kalau jalan kaki baru terasa beda. Rasane mbliyut-mbliyut," ujar warga Desa Plosorejo, Ahmad Faizin kepada Liputan6.com, Senin (7/11/2022).

Keberadaan rumpun pohon bambu itu sebelum terjadi longsor adalah penguat bahu jalan yang tumbuhnya hanya sekitar dua meteran dari pinggir jembatan tersebut.

Meski kondisinya terancam ambruk, masyarakat saban hari masih banyak yang melintasi Jembatan Kali Lusi, lantaran jalan tersebut merupakan jalur alternatif dan lebih dekat menuju Kota Blora.

"Setiap harinya banyak, kendaraan bermotor hingga truk muatan berat masih sering melintas," ungkap Faizin.

Terkait kondisi jembatan itu, Sekretaris Desa Plosorejo Sukisnan mengatakan, pihak pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Blora. Namun dirinya belum mengetahui kapan Jembatan Kali Lusi itu diperbaiki.

"Belum tahu, tapi pihak desa sudah koordinasi dengan DPUPR," kata Sukisnan.

Dia menjelaskan, jembatan terancam ambruk lantaran posisi rumpun pohon bambu yang longsor itu awalnya berada di sebelah barat pinggir jembatan persis dan saat ini sudah berada di dasar Kali Lusi. Kata dia, pohon bambu-bambu tersebut merupakan penguat adanya bahu jalan yang sering dilewati kendaraan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons Anggota DPRD

Sementara itu, anggota DPRD Blora Supriedi saat dikonfirmasi Liputan6.com menyampaikan, dirinya sudah melihat bersama masyarakat terkait kondisi jembatan yang terancam ambruk itu.

Sebagai wakil rakyat yang kebetulan berdomisili dekat jembatan tersebut, Supriedi mengaku sudah mengajukan ke pihak yang membidangi untuk melakukan prioritas perbaikan.

"Karena jembatan Plosorejo yang menghubungkan kulon kali (barat sungai) dengan etan kali (timur sungai), itu merupakan akses utama masyarakat untuk menuju kabupaten, ke pasar Sido Makmur, maupun ke desa-desa lainnya, sehingga jangan sampai akses itu terputus," kata Supriedi.

Menurutnya, kedepan karena ini di bidang pembangunan, maka dirinya akan bersama-sama Komisi C DPRD Blora untuk mengawal ketat.

Dalam kesempatan ini, ia mengajak masyarakat terutama kepala desa yang kebetulan juga berdomisi di sekitar jembatan tersebut, untuk lebih peduli bagaimana menjaga kestabilan disaat curah hujan tinggi.

"Karena tidak menutup kemungkinan akibat curah hujan tinggi akan menyebabkan beberapa efek. Salah satunya, tergerusnya plengseng atau kanan kiri jembatan," terang Supriedi.

Disinggung terkait kapan akan dilakukan perbaikan, dirinya mengaku perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak Pemerintah Desa Plosorejo.

"Karena apa, saya mengutamakan komunikasi yang baik. Jangan sampai ini menjadi miskomunikasi," ucapnya.

 


Baru Bisa Diperbaiki Tahun Depan

Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Surat mengatakan, untuk sementara baru melakukan inspeksi dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Plosorejo.

Menurutnya terkait kondisi yang terjadi itu, perlu dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana.

"Itu kan memang kewenangannya teman-teman BBWS, dan memang longsornya berat, penangannya nanti saya sondingkan biar ditangani permanen," terang Surat.

"Karena itu dialur Lusi utama, barangkali juga perlu penanganan darurat. Saya juga sudah koordinasi sama pak lurah agar buat surat untuk BBWS Pemali - Juana, nanti saya fasilitasi untuk meneruskan ke BBWS," imbuhnya, yang juga menyebut paling tidak longsoran tersebut pada tahun depan (2023) baru bisa diprioritaskan untuk ditangani.

Untuk diketahui, lokasi longsornya rumpun pohon bambu di pinggir jembatan Kali Lusi ini, juga dekat dengan tempat pendidikan yang sehari-harinya ada kegiatan belajar mengajar (KBM), dekat dengan Masjid Baiturrohim Desa Plosorejo dan dekat rumah penduduk.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya