Indonesia Kaya Kuliner, Ini 8 Jenis Serabi yang Tersebar di Penjuru Nusantara

Ada beberapa jenis serabi khas nusantara yang tersebar di masing-masing daerahnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Nov 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi serabi
Ilustrasi serabi. (Photo @azerbaijan_stockers Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Jika pancake sudah cukup populer sebagai sajian alternatif untuk sarapan khas barat, Indonesia juga punya sajian sarapan khasnya sendiri. Adalah serabi, sajian pancake dari tepung beras yang sudah ada jauh sebelum pancake.

Serabi merupakan kudapan bulat dan empuk yang juga dijuluki pancake khas Indonesia. Secara tradisional, serabi nusantara dibuat dengan belanga kecil di atas tungku api.

Cara memasaknya yang masih tradisional ini bahkan masih dipertahankan hingga sekarang. Awalnya, serabi dibuat dengan tiga bahan utama, yakni tepung beras, santan, dan gula.

Namun, seiring berjalannya waktu, ditambahkan bahan tertentu untuk memperkaya rasanya. Kelezatan serabi semakin meningkat dengan adanya aneka topping, seperti saus kinca, saus gula merah, keju, suwiran ayam, oncom, meises, hingga potongan buah.

Di Indonesia sendiri, serabi tak hanya ada satu jenis. Ada beberapa jenis serabi khas nusantara yang tersebar di masing-masing daerahnya. Apa saja?

1. Serabi Bandung

Serabi Bandung merupakan kudapan yang paling populer sebagai 'serabi' di Indonesia. Kata serabi atau surabi berasal dari bahasa Sunda yang berarti 'besar'.

Serabi Bandung memiliki bentuk bulat, pipih, dan berpori. Teksturnya pun empuk dan padat di semua bagian.

Serabi bandung biasanya disuguhkan dalam dua warna, yakni hijau dan putih. Warna hijau didapat dari air daun suji yang dicampur dalam adonan serabi.

2. Serabi Solo

Jika menilik dari asal usul serabi, kue khas Solo ini menjadi yang paling mendekati bentuk klasiknya. Serabi Solo dibuat dengan tepung beras, gula, garam, dan santan.

Perpaduan rasa kuliner nusantara ini lebih legit dari serabi Bandung, sehingga akan tetap nikmat disantap tanpa topping apapun. Namun, beberapa orang menambahkan taburan meises, parutan keju, atau kacang di atasnya untuk menambah rasa.

Serabi Solo bertekstur garing di bagian pinggirnya dengan warna kecoklatan, sedangkan tengahnya berwarna putih dan cenderung basah serta lembut. Kue ini digulung dalam daun pisang sehingga aromanya makin kuat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Serabi Jakarta

3. Serabi Jakarta

Serabi Jakarta lebih populer dengan julukan kue ape. Sekilas, tampilan serabi Jakarta mirip dengan serabi Solo, hanya saja bagian tengah serabi ini lebih kecil, menggembung, dan padat.

Serabi Jakarta bisa dibuat dengan dua warna, yaitu hijau dan putih. Rasa serabi Jakarta terbilang sangat gurih dengan tekstur pinggiran yang renyah.

4. Serabi Cirebon

Serabi atau surabi Cirebon dibuat dengan tepung beras, terigu, air, kelapa parut, dan garam. Ketika matang, serabi Cirebon akan memimiliki bentuk yang mirip dengan serabi Bandung.

Serabi ini biasanya diberi tambahan taburan, seperti oncom, telur, tauco, hingga tempe orek. Seperti halnya serabi lain, aneka taburan ini dimasukkan saat proses pemanggangan serabi.

5. Serabi Bali

Serabi Bali lebih populer dengan sebutan laklak. Bahan pembuatan kudapan ini, meliputi tepung beras, santan, garam, dan bahan pengembang.

Laklak memiliki bentuk bulat agak pipih, layaknya serabi Bandung. Ukuran asli laklak hanya sebesar bulatan jempol dan telunjuk.

 

Serabi Kalibeluk

6. Serabi Kalibeluk

Jika biasanya serabi memiliki tekstur yang empuk dan renyah pada bagian pinggirnya, serabi yang satu ini justru memiliki tekstur keras. Serabi asal Batang ini juga termasuk panganan legendaris di Indonesia.

Bahan-bahan pembuat serabi ini juga masih tergolong sederhana, yakni terigu, air atau santan, dan gula aren. Serabi kalibeluk memiliki bentuk yang lebih besar dari serabi lainnya.

7. Serabi Minang

Serabi Minang lebih populer dengan sebutan pinukuik. Pinukuik berarti panekuk atau pancake.

Bahan-bahan pembuat pinukuik adalah terigu, vanili, santan, parutan kelapa, dan tapai. Tapai digunakan sebagai bahan pengembang alami yang membuat serabi ini memiliki masa ketahanan yang cukup lama.

8. Serabi Ambarawa

Serabi Ambarawa juga sering disebut sebagai serabi kucur. Meski letak Ambarawa cukup dekat dengan Solo, serabi dari dua daerah ini cukup berbeda.

Serabi kucur disajikan dengan kuah gula merah atau yang sering disebut juruh oleh orang Jawa. Selain itu, serabi kucur biasanya berwarna hijau, putih, dan sedikit kecoklatan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya