Sebelum Berkunjung ke Taman Nasional Baluran, Ketahui Zonasinya Lebih Dulu

Dengan tipe ekosistem tersebut, membuat flora dan fauna Taman Nasional Baluran menjadi sangat beragam.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Nov 2022, 08:24 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 08:00 WIB
Taman Nasional Baluran
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Situbondo - Dijuluki sebagai 'Little Africa in Java' atau 'Africa van Java', membuat Taman Nasional Baluran banyak dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati hamparan luas bak padang savana di Afrika. Tak hanya itu, pemandangan beragam satwa dan tumbuhan juga bisa disaksikan di destinasi wisata yang berlokasi di Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, ini.

Mengutip dari laman mongabay.co.id, taman nasional tertua di Indonesia ini awalnya memiliki luas 25.000 hektare. Berdasarkan Buku Zonasi Balai Taman Nasional Baluran tahun 2012, lokasi ini terdiri dari 26.990,3 hektare daratan dan 2.051,68 hektare perairan laut dengan berbagai zonasi.

Disebutkan bahwa Zona Inti memiliki luas 6.920,18 hektare (27,68 persen), Zona Rimba sekitar 12.604,14 hektare (50,42 persen), Zona Perlindungan Bahari seluas 1.174,96 hektare (4,70 persen), Zona Pemanfaatan sekitar 1,856,51 hektare (7,43 persen), Zona Tradisional seluas 1.340,21 hektare (5,36 hektar), Zona Rehabilitasi sebanyak 365,81 hektare (1,46 persen), serta Zona Khusus sekitar 738,19 hektare (2,5 persen). Peraturan terbaru menyebutkan bahwa luas total Taman Nasional Baluran kini menjadi 29.041,68  hektare dari 26.990 hektare daratan dan 2.051,98 hektare perairan laut.

Zonasi tersebut memiliki fungsinya masing-masing, seperti Zona Inti difungsikan sebagai tempat perlindungan habitat satwa ikon Taman Nasional Baluran. Satwa yang ada di Zona Inti, di antaranya banteng (Bos javanicus), rusa Timor (Rusa timorensis), kijang (Munticus muntjak), macan tutul (Panthera pardus), anjing hutan (Cuon alpines), trenggiling (Manis javanica), merak hijau (Pavo muticus), dan ayam hutan-hijau (Gallus gallus).

Tak hanya itu, Zona Inti juga berfungsi sebagai perlindungan flora langka. Beberapa flora langka yang ada di zona ini, di antaranya trenggulun (Protium javanicum), marelang (Pterospermum diversifolium), bayur (Pterospermum javanicum), kemiri (Aleurites moluccana), mimba (Azadirachta indica), dan aren (Arenga pinnata).

Sementara itu, untuk melihat semua spesies hewan dan tumbuhan di TN Baluran, pengunjung dapat menikmatinya pada Zona Rimba. Ragam spesies hewan dan tumbuhan tersebut dapat dinikmati dalam bentuk kegiatan penelitian dan konservasi.

Adapun untuk kegiatan wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, dan kegiatan lainnya bisa dilakukan di Zona Perlindungan Bahari dan Zona Pemanfaatan. Disebutkan bahwa Taman Nasional Baluran memiliki tipe ekosistem yang beragam, mulai dari hutan alam, hutan musim, hutan pesisir, savana atau padang rumput sampai dengan perairan.

Dengan tipe ekosistem tersebut, membuat flora dan fauna Taman Nasional Baluran menjadi sangat beragam. Tercatat ada 26 jenis mamalia, di antaranya banteng, kerbau liar (Bubalus bubalis), ajak atau anjing hutan, kijang, rusa Timor, macan tutul, kancil (Tragulus javanicus), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya