Liputan6.com, Bandung - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Warsawa mengeluarkan imbauan untuk para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Polandia agar waspada, menyusul insiden ledakan yang terjadi di Kota Przewodow di bagian timur Polandia.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui, sebuah roket telah jatuh dan menyebabkan ledakan dan menewaskan dua orang warga di kota tersebut pada Selasa (15/11/2022) waktu setempat.
"KBRI Warsawa mengimbau hal-hal sebagai berikut; bagi para WNI yang berada di Polandia dimohon untuk tetap tenang, menghindari perjalanan ke wilayah timur Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina," jelas keterangan KBRI Warsawa dalam imbauan tersebut dikutip Liputan6.com, Rabu (16/11/2022).
Selain itu, KBRI Warsawa juga mengimbau agar para WNI untuk senantiasa memantau perkembangan keadaan, memverifikasi pemberitaan di media dengan sumber resmi, dan secara berkala memantau media sosial KBRI Warsawa.
Apabila terjadi keadaan darurat dan mengancam jiwa, para WNI diminta untuk menghubungi hotline KBRI Warsawa di nomor aplikasi WhatsApp +48 728 239 137.
Adapun para WNI di Polandia yang belum melakukan lapor diri untuk segera melaporkan diri secara daring melalui tautan http://peduliwni.kemlu.go.id/beranda.html.
Joe Biden Duga Bukan Ditembak dari Rusia
Sementara, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuturkan bahwa rudal kemungkinan tidak ditembakkan dari Rusia.
Menurut pejabat AS, sejumlah temuan awal memperlihatkan bahwa rudal yang mendarat di Polandia ditembakkan pasukan Ukraina untuk menangkis rudal milik Rusia. Demikian menurut Associated Press.
Adapun Dewan Keamanan Nasional Polandia (BBN) pada Rabu mengatakan akan kembali menggelar rapat pada pukul 11.00 GMT di tengah kekhawatiran konflik Ukraina dapat merembet ke negara tetangga setelah serangan rudal pada Selasa menewaskan dua orang.
"BBN saat ini sedang menganalisis rencana yang sejauh ini sudah dibuat dengan para komandan, kepala dinas, dan sekutu," kata kepala BBN Jacek Siewiera melalui Twitter.
Dewan keamanan Polandia sebelumnya mengelar rapat pada Selasa malam menyusul kabar serangan tersebut.
Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu pagi mengatakan Polandia tidak memiliki bukti nyata yang menunjukkan pelaku penembakan rudal tersebut, yang menghantam fasilitas gandum Polandia yang berjarak sekitar 6 km dari perbatasan Ukraina.
Advertisement
Polandia Tingkatkan Pengawasan WIlayah
Duda berbicara setelah Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Polandia akan meningkatkan pengawasan wilayah udaranya setelah insiden tersebut.
"Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih angkatan bersenjata Polandia, dengan penekanan khusus pada wilayah udara," ujar dia.
Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia dan menggambarkan laporan itu sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk memanaskan situasi".
"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia," ujar Kemlu Rusia.