Liputan6.com, Bandung - Informasi terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat terjadi gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sampai dengan Senin (21/11/2022) malam pukul 19.00 WIB, telah terjadi sebanyak 62 gempa susulan.
Baca Juga
Advertisement
“Sampai pukul 19.00 WIB terjadi 62 gempa susulan. Magnitudo terbesar M4,2 dan magnitudo terkecil M1,5,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kejadian gempa susulan di Cianjur masih terjadi. Pria yang akrab disapa Emil itu juga menyampaikan turut prihatin atas bencana alam ini, diharapkan tidak banyak korban baik harta, maupun jiwa.
“Saya mendengar kabar kejadian gempa di Cianjur, informasinya ada beberapa bangunan yang rusak. Saya turut prihatin atas kejadian ini, semoga tidak banyak korban baik harta, maupun jiwa,” kata Emil.
Emil mengaku akan meninjau langsung ke lokasi gempa. Namun, ia tetap meminta agar masyarakat jangan panik terkait kabar kemungkinan gempa susulan.
“Secepatnya saya akan meninjau ke sana. Namun saya juga mengimbau masyarakat saat ini untuk tetap waspada menghadapi kemungkinan gempa susulan, cari tempat yang aman, seperti lapangan terbuka,” katanya.
Gempa tektonik terjadi pukul 13.21 WIB di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Info gempa dari BMKG menyebutkan, gempa berkekuatan M 5,6. Lokasi gempa berada di 6.84 LS,107.05 BT atau 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur.
Gempa ini dirasakan di Cianjur, Garut, Sukabumi, Cimahi, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, Tangerang, dan DKI Jakarta.
Pemprov Jabar Kirim Bantuan
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mengatakan, Pemprov Jabar telah mengirim Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Jabar ke Cianjur.
“Segera setelah gempa terjadi, kami langsung menerjunkan Unit Reaksi Cepat Pusdalops BPBD Jabar ke lapangan. Di sana sudah berkoordinasi dengan BPBD setempat,” ujar Setiawan.
Ia juga melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Sosial untuk mengantisipasi dampak bencana karena berdasarkan informasi yang diterima terjadi longsor, hingga menutup jalur utama Cianjur.
“Saya sudah minta alat berat diturunkan dan juga Dinas Sosial untuk menangani korban bencananya,” katanya.
Menurut Setiawan, setelah inventarisir dan kaji cepat dilaksanakan, maka akan diketahui kebutuhan bantuan yang akan diberikan.
“Asesmen masih dilakukan di lapangan. Tentu akan ada bantuan, termasuk bantuan sosial. Kami akan terus update datanya,” ujar Setiawan.
Advertisement
Listrik Padam
Dinas Sosial Jabar pun bergerak cepat mengirim logistik bencana ke Cianjur. Hingga Senin, pukul 16.00 WIB, logistik dari Pemda Provinsi Jabar telah disalurkan berupa matras gulung 250 lembar dan tenda gulung 100 lembar.
Sedangkan logistik dari APBN berupa sandang dewasa 30 stel, makanan siap saji 2.600 paket, makanan anak 650 paket, selimut 350 lembar, Family Kit A 130 paket, dan Kids Ware A 150 paket.
Total nilai bantuan tersebut Rp451.942.500, terdiri dari Rp396.581.250 (APBN), dan Rp55.361.250 (APBD).
Sementara itu, Tagana Cianjur melaporkan, sebuah rumah sakit di Cianjur mengalami dampak yang parah karena aliran listrik padam.
Sejumlah Tagana dari daerah selain Cianjur telah bersiap untuk dikirimkan ke lokasi bencana seperti dari Garut, Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Bogor.