Apa Itu Jamur Cordyceps? Jamur yang Muncul di Episode 2 The Last of Us

Serial The Last of Us saat ini sudah memasuki episode kedua dan menjadi pembicaraan hangat di Indonesia karena awal cerita di episode ini menampilkan Jakarta.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 24 Jan 2023, 15:09 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 15:04 WIB
Temuan di hutan (5)
Jamur dari genus Cordyceps menginfeksi semut. (Sumber Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Bandung - Serial The Last of Us saat ini sudah memasuki episode kedua dan menjadi pembicaraan hangat di Indonesia karena awal cerita di episode ini menampilkan Jakarta. Pada episode ini juga memperlihatkan awal mula wabah zombie yang terjadi akibat dari sebuah jamur bernama Cordyceps.

Dalam episode kedua terlihat karakter Ratna (Christine Hakim) sebagai ilmuwan dari peneliti jamur (Mikologi) yang dipanggil oleh militer Indonesia. Ia dipanggil untuk memeriksa mayat yang ternyata terinfeksi jamur Cordyceps.

Namun, tahukah kamu ternyata jamur Cordyceps ini ada di dunia nyata dan mempunyai karakteristik tersendiri. Ia juga banyak ditemukan tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai negara dan umumnya ditemukan di Asia Timur hingga Asia Tenggara.

Melansir dari Sciencedirect.com, dijelaskan bahwa Cordyceps adalah sebuah jamur parasit yang tumbuh pada larva ulat dan di dunia nyata jamur ini justru dikenal sebagai salah satu ramuan obat yang unik dan berharga dalam pengobatan tradisional China.

Jamur Cordyceps juga dikenal sebagai jamur yang termasuk langka dan ketersediaan jamur tersebut sulit untuk didapatkan karena lokasinya juga berada di pegunungan daerah seperti pegunungan China dan Himalaya. Maka dari itu, biasanya jamur ini dijual dengan harga yang sangat mahal.

Tidak jauh berbeda dengan jalan cerita dari serial The Last of Us, jamur ini ternyata bersifat parasit terutama kepada serangga dan arthropoda lainnya. Ketika jamur Cordyceps menyerang suatu inang maka ia akan menginvasi dan menggantikan jaringan inangnya.

Bahkan, tubuh buahnya akan memanjang (askokarp) dan mungkin berbentuk silinder, bercabang, ataupun bentuk yang kompleks. Adapun askospora tersebut seperti benang dan cordyceps bahkan mampu memengaruhi perilaku serangga inang mereka.

Seperti contohnya Cordyceps yang menyerang seekor semut bisa membuat semut tersebut memanjat tanaman dan melekatkan dirinya di sana. Hal tersebut biasanya sebelum mereka mati dan memastikana parasit ini bisa mendapatkan lingkungan pada suhu yang optimal dan lembab.

Jika dalam serial tersebut dikenal berbahaya, tetapi ternyata di dunia nyata jamur Cordyceps ini menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Seperti misalnya digunakan untuk mengobati penyakit ginjal, organ hati, ataupun kinerja atletik.

Meskipun dikenal dengan manfaat untuk kesehatan, saat ini, belum ada bukti ilmiah yang benar-benar valid akan manfaat dari jamur tersebut. Karena biasanya jamur ini digunakan dalam pengobatan-pengobatan tradisional saja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya