Ekonomi Global Kian Tak Pasti, Sri Mulyani Cs Pasang Kuda-Kuda

Menkeu Sri Mulyani sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan ekonomi global. Termasuk memperkuat kebijakan untuk menjaga ekonomi Tanah Air.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 24 Apr 2025, 11:12 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 11:11 WIB
Ekonomi Global Kian Tak Pasti, Sri Mulyani Cs Pasang Kuda-Kuda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: tangkapan layar/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiaga dalam menghadapi dampak rambatan dari ketidakpastian ekonomi global. Lantaran, ekonomi dan pasar keuangan global tengah dihadapkan dengan perang dagang.

Kewaspadaan itu merupakan hasil dari rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Hasilnya, Sri Mulyani sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan ekonomi global. Termasuk memperkuat kebijakan untuk menjaga ekonomi Tanah Air.

"Rapat menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga anggota KSSK di dalam upaya untuk memitigasi potensi dampak rambatan faktor risiko global dan sekaligus meningkatkan upaya untuk memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK secara virtual, Kamis (24/4/2025).

Dia menjelaskan, secara umum stabilitas keuangan nasional di triwulan I-2025 dalam kondisi terjaga. Meski, pada aspek global, terjadi ketidakpastian ekonomi imbas penetapan tarif impor dari pemerintah Amerika Serikat.

"Kebijakan tersebut telah menimbulkan perang tarif dan diperkirakan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik perekonomian Amerika Serikat sendiri, perekonomian Tiongkok yang dianggap sebagai dalam hal ini berhadapan dengan Amerika, dan perekonkmian secara global," urainya.

Tindakan itu memicu ketidakpastian pasar keuangan global dan ketidakpastian didalam tata kelola perdagangan dan investasi antar negara. Bendahara Negara ini bilang, turut mempengaruhi sikap investor yang cenderung menghindari risiko.

"Kebijakan dan ketidakpastian tersebut telah mendorong perilaku risk avoidabce atau penghindaran risiko dari para pelaku usaha termasuk pemilik modal serta menyebabkan penurunan dari yield US Treasury dan pelemahan indeks mata uang dolar Amerika Serikat," tuturnya.

 

Stabilitas Keuangan RI Terjaga

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: tangkapan layar/Arief RH)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: tangkapan layar/Arief RH)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stabilitas keuangan di Indonesia tetap terjaga di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. Terutama dipengaruhi oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Dia menuturkan, ekonomi dan pasar keuangan global tengah mengalami ketidakpastian dari kebijakan AS yang menerapkan tarif tinggi. Namun, sistem keuangan di Tanah Air dinilai masih dalam kondisi terjaga.

"Stabilitas sistem keuangan pada triwulan I 2025 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Kamis (24/4/2025).

Ekonomi Global Tidak Pasti

Dia menuturkan, ketidakpastian ekonomi global itu dipengaruhi paling besar dari kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Alhasil, skala perang dagang meningkat antara AS dan China.

"Ketidakpastian tersebut terutama dipicu oleh dinamika yang terkait kebijakan tarif dari pemerintah Amerika Serikat dan memunculkan eskalasi perang dagang," ungkapnya.

Melihat kondisi tersebut, Bendahara Negara itu menimbang perlu adanya kewaspadaan memasuki triwulan II-2025. Lantaran, risiko penurunan masih terus membayani ekonomi global.

"Memasuki triwulan II 2025 downside risk dari global terpantau masih tinggi. Sehingga perlu terus dicermati dan diantisipasi ke depan," terangnya.

 

Proyeksi Ekonomi Global

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (23/4/2025).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (23/4/2025).... Selengkapnya

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2025 menjadi 2,9%, turun dari estimasi sebelumnya yang mencapai 3,2%. Proyeksi untuk 2026 juga mengalami penurunan, dari 3,1% menjadi 2,9%.

Revisi ini dilakukan karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang mengarah pada kebijakan tarif yang semakin meningkat dan berdampak pada ekonomi global.

"Kami perkirakan akan menurun. Perkiraan kami sejauh ini perekonomian dunia akan menurun. Yang perkiraan sebelumnya adalah 3,2% menjadi 2,9% untuk tahun 2025. Sementara itu untuk tahun 2026 akan menurun dari 3,1% menjadi juga 2,9%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (23/4/2025).

Perry menyampaikan dampak perang tarif ini sangat terasa pada perekonomian Amerika Serikat. Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat dari 2,2% menjadi 1,7%. Lebih jauh, beberapa analis memprediksi kemungkinan resesi di Amerika Serikat mencapai 60%.

"Dampak terbesar seperti tadi kami sampaikan adalah terhadap ekonomi Amerika. Bahkan ada beberapa perhitungan ekonomi Amerika akan melambat dari 2,2% menjadi 1,7%. Bahkan beberapa pelaku pasar memprediksi probabilitas resesi di Amerika Serikat sekitar 60%. Di satu sisi ekonomi Tiongkok kemungkinan juga akan menurun," ujarnya.

Selain itu, inflasi yang meningkat di Amerika Serikat semakin memperburuk kondisi ekonomi global. Hal ini berpotensi mempengaruhi kebijakan suku bunga, dengan proyeksi Federal Reserve yang sebelumnya akan menurunkan Fed Funds Rate dari 4,5% menjadi 4,25% pada 2024, kini diperkirakan akan diturunkan lebih lanjut menjadi 4%.

"Makanya prediksinya terhadap Fed fund rate yang semula itu diperkirakan akan menurun dari 4,5% pada tahun 2024 menjadi 4,25% ini akan menurun menjadi 4%," ujar dia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya