Bupati Malaka Usung Program SAKTI Sebagai Jagoannya

Simon Nahak mengaku percaya diri pimpin Malaka akan lebih maju dengan program jagoannya

oleh Anisatul Azizah diperbarui 28 Jan 2023, 21:49 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 21:48 WIB
Potret Simon Nahak saat kunjungan ke Emtek pada Jumat 27 Januari 2023
Bupati Malaka terlihat Happy saat berkunjung ke EMTEK

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Malaka, Nusa Tenggara Timur, Simon Nahak, memiliki program unggulan yang telah dan sedang dilakukan pada masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Louise Lucky Taolin. Program itu disebut dengan SAKTI.

SAKTI merupakan akronim dari Sandang Pangan, Adat Istiadat, Kualitas, Toleransi dan Tata Kelola, dab Infrastruktur. Berikut ini penjelasannya.

1. Sandang dan Pangan

Bupati sangat yakin bahwa Malaka memiliki potensi yang sangat bagus. Pertanian adalah salah satu sektor andalan. Kurang lebih enam bulan selama menjabat, program telah pelan-pelan berjalan dan berfokus di sandang pangan ini dengan beras dan kacang hijau. Beras Malaka juga sudah launching sejak kepemimpinan Bupati Malaka pada 13 Desember 2022 lalu.

2. Adat Istiadat

Bupati kelahiran 13 Juni 1964 ini juga getol mempererat tali adat istiadat karena Malaka memiliki struktur adat, tokoh adat dari setiap desa yang telah berjalan beberapa bulan pelatihan seni, kebudayaan, tari, olahraga. Juga ke depannya akan mengadakan audisi tinju yang mengundang beberapa tetangga negara.

3. Kualitas

Bupati menyiapkan dua program Malaka Cerdas dan Malaka Sehat.  YPemerinta setempat menyediakan beasiswa bagi para pelajar pintar yang kurang mampu dalam finansial, serta pengobatan gratis bagi masyarakat yang kesusahan dalam menebus obat.

4. Toleransi dan Tata Kelola

Program paling viral di Malaka adalah istilah "Makan Bubur dari Pinggir."

"Ini bukan maksudnya makan bubur, ya. Jangan salah diartikan. Ini hanya bahasa kiasan yang maknanya adalah memberantas korupsi dari pinggir-pinggir setiap desa!" jelasnya. Istilah berbau politik tersebut berhasil diterapkan oleh Simon Nahak dengan menemukan 99 kepala desa dari 127 kepala desa menyalahgunakan anggaran dana desa.

5. Infrastruktur

Simon Nahak mengaku pada awalnya berat memimpin Malaka karena minimnya infrastruktur seperti lampu jalan, kantor kerja layak, kantor bupati dan masih banyak lagi.

Setelah memangkas anggaran tidak digunakan dengan baik Simon berhasil memunculkan lampu-lampu jalan, sedang progres membuat tanggul-tanggul yang bisa menanggulangi bencana.

"Saya bersyukur 01 Oktober tahun lalu sudah peletakan batu pertama pembangunan kantor bupati, saya yakin gedung ini bisa segera diselesaikan dan ditempati," katanya saat kunjungan ke SCTV Tower, Jumat, 27 Januari 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya