Liputan6.com, Palangka Raya - Untuk menekan tingginya harga beras di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) menggelar operasi pasar dengan skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Bulog Kantor Wilayah Kalteng Sony Supriyadi mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pangan Nasional untuk mengatasi tingginya harga kebutuhan pokok dan inflasi.
"Untuk harga eceran tertinggi Rp9.950 per kilogram (kg) atau 49.750 per 5 kilogram" ujar Sony Supriyadi, Senin (6/1/2023).
Advertisement
Penyaluran beras subsidi tersebut dilakukan di berbagai titik seperti, kantor Bulog, pasar, kelurahan, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya.
Sony juga mengingatkan, agar masyarakat tidak menjual kembali beras subsidi tersebut. Apalagi hingga mengoplosnya dengan beras komersil.
"Kami akan tindak tegas, jika ditemukan masyarakat yang menjual kembali beras subsidi. Apalagi sampai mengoplosnya dengan beras komersil," ungkap Sony.
Selain penyaluran beras SPHP, pihak Bulog juga menyalurkan beras subsidi yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng yang meliputi beras pera (karau) dan pulen.
"Kami ingin masyarakat dapat menikmati beras yang harganya cukup terjangkau," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Respons Positif Warga
Rusminah, warga Palangka Raya merasa terbantu dengan adanya operasi pasar yang dilakukan Bulog. Menurutnya, harga beras di pasaran saat ini begitu tinggi.
"Cukup terbantu sih, apalagi di pasar harga beras saat ini naik dan lumayan cukup tinggi," ujar Rusminah.
Sekedar informasi, pantauan Liputan6.com di Pasar Besar Palangka Raya pada Senin (6/2/2023). Harga beras premium merek Mayang Usang naik dari Rp18.000 per kg menjadi Rp27.000 per kg dan harga beras Karang Dukuh dari Rp22.000 per kg menjadi Rp 23.000 per kg.
Selain itu, harga beras Siam Arjuna juga ikut naik dari Rp20.000 per kg menjadi Rp22.000 per kg dan harga beras Mayang Hanyar dari Rp17.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg.
Advertisement