Liputan6.com, Medan Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan masih terus dilakukan. Saat ini, sekeliling Lapangan Merdeka ditutup menggunakan seng dengan tinggi sekitar 2 meter.
Untuk mempercantik seng-seng tersebut, sebanyak 30 lebih seniman mural mengkreasikan hasil karyanya di seng penutup tersebut.
Para seniman mural dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri itu mengkreasikan karyanya berupa gambar di setiap seng penutup revitalisasi Lapangan Merdeka Medan.
Advertisement
Baca Juga
Aksi yang diberi nama Weekend Jamming ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang sedang berlangsung. Juga mencegah vandalisme.
"Seniman yang turut terlibat dari beberapa daerah, seperti Aceh, Stabat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Jakarta, Bali. Ada juga dari Inggris," kata Koordinator Weekend Jamming, Medan Street Art 2023, Onggo, Selasa, 14 Februari 2023.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Didukung Wali Kota Medan
Dijelaskan Onggo, kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah kepada para seniman mural mengkreasikan karya seninya. Kegiatan juga didukung Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
"Pak Bobby cukup memberi dukungan, membuat spirit kawan-kawan semakin bersemangat. Betul-betul cukup baik, kami mendapat ruang untuk berkreasi," ucapnya.
Menurut Onggo, revitalisasi Lapangan Merdeka menjadi kebanggaan anak-anak Medan. Nantinya, akan ada areal rekreasi, bermain, serta berkesenian yang dimiliki, dan busa dimanfaatkan untuk siapa saja.
"Bagi warga Medan, tentunya menjadi kebangga ln tersendiri, ya," ujarnya.
Advertisement
Beda Media Seng dengan Tembok
Street Art Medan sebelumnya telah membuat mural di Jalan Pegadaian. Mereka membuat mural di tiang-tiang pondasi kereta api layang.
Diakui Onggo, media di tembok dengan seng sedikit berbeda. Bagi seniman mural, ada kesulitan tersendiri saat melukis atau membuat mural di seng.
"Kalau kendala membuat di seng agak bergelombang dari tembok. Tapi untuk alat sama saja," ujarnya.
Diungkapkan Onggo, kegiatan ini telah mereka lakukan sejak Jumat, 11 Februari 2023. Sampai saat ini pengerjaan mural di seng lokasi revitalisasi Lapangan Merdeka Medan hampir rampung.
"Kami telah menghabiskan cat kira-kira 1.200 kaleng," ungkapnya.
Kegiatan Lainnya
Ditambahkan Onggo, selain mural, mereka juga membuat kegiatan lain seperti lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
"Lomba mewarnai diikuti 400 siswa TK dan SD. Ada juga doodle battle, sketchsa, dan kegiatan lainnya," Onggo menandaskan.
Advertisement