Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta dikenal sebagai "surga" para pecinta kuliner. Sebab, hampir semua jenis kuliner dapat ditemukan di Kota Gudeg ini.
Mulai dari aneka kuliner tradisional bercita rasa manis seperti gudeg, hingga bercita rasa pedas seperi oseng mercon ada di kota ini. Tak ketinggalan kuliner Ramadan Yogyakarta yang tak kalah menarik untuk dicicipi.
Biasanya ragam kuliner Ramadan khas Yogyakarta ini banyak ditemukan saat bulan puasa. Selain cocok dijadikan menu berbuka, ragam kuliner Ramadan khas Yogyakarta ini juga memiliki makna khusus.
Advertisement
Dikutip dari laman jogjaprov.go.id, berikut ragam kuliner Ramadan Khas Yogyakarta yang cocok jadi menu berbuka.
Baca Juga
1. Kicak
Kue kicak menjadi kuliner Ramadan yang cukup populer. Kudapan manis ini berasal dari daerah Kauman, Yogyakarta.
Kue kicak ini biasanya hanya dapat ditemukan saat bulan Ramadan saja. Kue ini merupakan perpaduan ketan dan kelapa muda yang diberikan irisan nangka dan gula putih.
Tumbukan ketan ini lalu dicampur dengan gula, diberi taburan parutan kelapa, pandan, serta irisan buah nangka yang menjadi perasa utamanya. Rasa gurih dan manis bercampur dengan kerenyahan parutan kelapa dan gula yang manis.
Manisnya kicak ketika menyentuh lidah menjadi sensasi kelezatan tersendiri. Kuliner ini merupakan jajanan legendaris yang mulai terkenal sejak 1970-an.
Kudapan ini legit dan menarik yang dibungkus daun pisang dengan semburat kuning cantik dari nangka di dalamnya. Harganya pun mulai Rp 1.000 saja per bungkus
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kolak
2. Kolak
Salah satu kuliner Ramadn khas Yogyakarta yang kerap ditemui adalah kolak. Dulunya, kolak merupakan kuliner yang digunakan untuk penyebaran ajaran Islam.
Kata “kolak” sendiri berasal dari kata “Khalik” yang berarti Sang Pencipta. Terdapat berbagai jenis kolak yang dijual seperti kolak pisang dan kolak roti.
Namun di samping itu ada pula yang menjual jenis kolak lain seperti kolak ubi jalar, kolak labu, ataupun kolak kolang-kaling.
3. Kipo
Kipo merupakan kuliner Ramadan khas kawasan Kotagede, Yogyakarta. Kuliner ini merupakan bentuk dari keterampilan masyarakat sekitar mengolah produk lokal seperti tepung ketan, gula kelapa, daging kelapa, dan daun suji.
Bahan-bahan tersebut berhasil diolah menjadi sebuah makanan yang memiliki rasa yang khas. Kipo sudah dikenal sejak abad ke-16 di mana makanan itu merupakan salah satu kesukaan Sultan Agung.
Kata “Kipo” sendiri berasal dari kata “Iki opo”, merujuk pada masyarakat yang penasaran dengan makanan itu. Sempat meredup sekian lama, kuliner Kipo kembali dipopulerkan oleh Mbah Mangun Irono, seorang warga Kotagede pada tahun 1946.
Kini, kuliner itu menjadi salah satu kuliner Ramadan khas Yogyakarta yang patut dicoba.
4. Jenang Mutiara
Jenang Mutiara atau bubur mutiara merupakan salah satu kuliner Ramadan khas Yogyakarta yang cukup populer. Nama “Jenang Mutiara” dipilih karena bentuknya yang bulat kecil-kecil seperti mutiara.
Selain harganya yang murah meriah, cara membuatan kuliner ini jua cukup mudah. Jenang mutiaran memiliki warna yang mencolok, sehingga dapat menggugah selera bagi siapa saja yang melihatnya.
5. Tiwul dan Gatot
Tiwul dan gatot menjadi kuliner Ramadan Khas Yogyakarta, khususnya Gunungkidul yang ramai diburu. Tiwul Yogyakarta biasa disajikan dengan parutan kelapa yang rasanya manis dan cocok dijadikan camilan saat berbuka puasa.
Sementara untuk gatot, biasanya dijual di toko yang sama dengan thiwul. Gatot terbuat dari singkong yang sudah difermentasi terlebih dahulu. Sajian ini punya tekstur kenyal dan warna coklat kehitaman. Rasanya manis, dan cocok jika dipadukan dengan parutan kelapa.
Advertisement