Kini, Kerinduan Menikmati Bubur Pedas Khas Melayu di Masjid Raya Al-Mashun Terobati

Kerinduan masyarakat untuk menikmati bubur pedas di Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) kini terobati. Pada Ramadan 1444 Hijriah, menu berbuka puasa khas Kesultanan Deli ini kembali hadir.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Mar 2023, 17:47 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2023, 17:39 WIB
Bubur Pedas
Proses memasak bubur pedas di Masjid Raya Al-Mashun Medan

Liputan6.com, Medan Kerinduan masyarakat untuk menikmati bubur pedas di Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) kini terobati. Pada Ramadan 1444 Hijriah, menu berbuka puasa khas Kesultanan Deli ini kembali hadir.

Setelah 3 tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19, Pengurus Masjid Raya Al-Mashun Medan kembali menghadirkan tradisi menyediakan bubur pedas selama bulan suci Ramadan untuk dinikmati saat berbuka puasa.

Salah satu pengurus Masjid Raya Al-Mashun, Hamdan mengatakan, dihadirkannya bubur pedas ini dikarenakan tingginya permintaan masyarakat untuk menikmati kuliner khas suku Melayu tersebut. Sekaligus mengobati kerinduan masyarakat.

"Bubus ini ciri khas Masjid Raya (Al-Mashun) Medan, dan kita setiap tahun masak bubur ini. Lalu dibagikan kepada warga," katanya, Minggu (26/3/2023).

Diungkapkan Hamdan, pada Ramadan tahun ini disediakan sebanyak 1.000 porsi bubur pedas setiap harinya di Masjid Raya Al-Mashun, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Porsi tersbut dibagi menjadi 2 kategori.

Kategori pertama, bubur pedas yang dimasak dan dibagikan untuk dibawa pulang oleh jemaah. Kemudian, kategori kedua disiapkan bagi jemaah yang makan langsung di areal yang telah disiapkan di Masjid Raya Al-Mashun.

"Resep bubur pedas tidak pernah berubah. Rasanya tetap sama, karena yang memasak termasuk orang khusus yang diwariskan secara turun-menurun," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Habiskan 10 Kg Sapi

Bubur Pedas Khas Melayu untuk Buka Puasa di Medan
Bubur khas Melayu ini disediakan secara gratis kepada masyarakat untuk buka puasa. (Liputan6.com/Reza Efendi).

Diterangkan Hamdan, pihak Masjid Raya Al-Mashun menghabiskan 10 Kilogram (Kg) daging sapi setiap kali memasak bubur pedas. Daging sapi tersebut tanpa tulang. Juga menghabiskan beras sebanyak 30 Kg, serta sayur mayur seperti kentang mencapai 15 Kg.

Tidak hanya bubur pedas saja yang disajikan untuk disantap saat berbuka puasa di masjid bersejarah itu, ada tambahan lainnya. Meski demikian, bubur pedas yang disajikan rasanya sudah enak saat disantap.

"Resepnya itu, memang sudah ada pembuatnya, yang terus-menerus diwariskan," terangnya.

Bulan Penuh Berkah

Diakui Hamdan, Ramadan selalu menjadi bulan penuh keberkahan bagi umat muslim. Hal ini jugalah yang dilakukan Pengurus Masjid Raya Al-Mashun Medan dengan berbagi keberkahan membagikan makanan berupa bubur pedas.

Biasanya, hampir setiap tahun saat Ramadan, pengurus masjid memasak bubur pedan yang konon menjadi menu favorit Sultan Deli pada zamannya. Hingga kini tradisi itu terus dilanjutkan oleh pengurus masjid.

Bubur pedas dengan citarasa yang masih tetap terjaga serta keunikannya, dan tidak sembarangan dimasak, dibuat khusus di Masjid Raya Al-Mashun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya