Liputan6.com, Balikpapan - Operator pelayaran, Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Balikpapan memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2023 jalur laut terjadi pada 15 dan 17 April 2023. Manajer DLU Cabang Balikpapan Saleh mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan tingginya jumlah pemesanan tiket sampai dengan H-10 lebaran.
"Untuk rute tujuan Surabaya sudah mulai (ramai), tapi rute Parepare belum signifikan. Kalau sekarang jumlah booking (untuk kedua rute pada tanggal tersebut) sudah hampir 100 persen," kata Saleh, saat ditemui di kantornya, Jumat (14/4/2023).
Kemungkinan terjadinya puncak arus mudik jalur laut dari Balikpapan, menurut Saleh, satu di antaranya dipengaruhi oleh faktor majunya jadwal cuti bersama lebaran tahun ini. Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya memutuskan jadwal cuti lebaran bersama pada tanggal 19-25 April 2023.
Advertisement
"Nah itu berpengaruh. Seperti, rute Surabaya yang tadinya banyak permintaan tanggal 19, akhirnya bergeser ke tanggal 17 April, katanya.
Saleh menambahkan, tren lonjakan pemudik sebenarnya telah terlihat jauh hari sebelum Ramadan. Terbukti dari tingkat keterisian kapasitas kapal yang melonjak hingga 60 persen dari hari biasa.
"Dua minggu sebelum puasa itu sudah terlihat ramai. Kemudian memasuki puasa itu agak melandai, itu normal jelang musim mudik. Nanti pas H-15 sampai H-7 baru menuju puncak-puncaknya," ungkap Saleh.
Â
Empat Kali Keberangkatan
Untuk melayani arus mudik tahun ini, DLU menyiapkan empat armada untuk rute Surabaya dan Parepare dengan satu armada tambahan. Khusus mengantisipasi terjadinya lonjakan arus pemudik, DLU akan membuka tujuh kali jadwal keberangkatan dari Balikpapan mulai H-7.
Empat kali keberangkatan untuk rute Balikpapan-Surabaya dan tiga kali tujuan Parepare.
"Armada tambahan sifatnya standby. Rencananya kita operasikan 20 April kalau permintaan meningkat," ungkapnya.
Melihat jumlah pemesanan tiket dan prediksi lonjakan penumpang, akan ada sekitar 7.000 pemudik yang menggunakan moda angkutan milik DLU dalam kurun tujuh hari terakhir Ramadan.
"Prediksi kami sih sekitar 5.000-6.000an, tapi karena ada dispensasi kapasitas maksimal penumpang, berarti jumlahnya bisa sampai 7.000-an," tuturnya.
Â
Advertisement