Jawa Barat Raih Peringkat 2 LPPD, Erwan Setiawan Tekankan Pentingnya Pemekaran

Jawa Barat meraih peringkat kedua nasional dalam LPPD 2025, menunjukkan peningkatan kinerja pemerintahan, dengan Wakil Gubernur Erwan Setiawan menargetkan pemekaran daerah dan peningkatan transparansi serta akuntabilitas.

oleh Liputan6.com Diperbarui 27 Apr 2025, 02:36 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2025, 02:36 WIB
Gubernur Jabar Erwan Setiawan
Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan bersama Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya saat peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 yang digelar di Lapangan Dome BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Balikpapan - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2025, Jawa Barat sukses meraih peringkat kedua nasional, naik dua tingkat dari posisi sebelumnya. Prestasi ini diumumkan dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 yang digelar di Lapangan Dome BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4/2025).

Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-24 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Penghargaan tersebut merupakan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Erwan Setiawan hadir langsung untuk menerima penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya. Dalam kesempatan itu, Erwan mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut.

“Alhamdulillah, pada evaluasi penyelenggaraan pemerintahan tahun ini, Jawa Barat meraih peringkat kedua dari sebelumnya peringkat keempat. Ini menunjukkan kinerja kami semakin baik. Prestasi ini menjadi penghargaan bagi pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Jawa Barat," ujar Erwan saat ditemui usai menerima penghargaan.

Namun demikian, Erwan menegaskan pihaknya tidak akan berpuas diri. Ia menargetkan kinerja pemerintahan di Jawa Barat akan semakin transparan, akuntabel, dan inovatif di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Dedi Mulyadi.

“Mengacu pada Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2014, kami ingin terus berprestasi. Ini akan berdampak pada bertambahnya Dana Insentif Daerah, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pembangunan daerah," tambahnya.

Erwan juga menyoroti pentingnya percepatan pemekaran daerah di Jawa Barat, mengingat tingginya jumlah penduduk yang sudah mencapai lebih dari 50 juta jiwa.

“Yang urgent untuk dimekarkan adalah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Cirebon. Kecamatan di daerah ini sudah di atas 30, jadi sudah saatnya segera dimekarkan agar pembangunan lebih merata," jelas Erwan.

Ia juga menambahkan, selain pemekaran kabupaten/kota, pemekaran desa juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, sumber daya manusia di Jawa Barat sudah sangat siap untuk mengelola daerah baru tersebut.

Di sisi lain, Erwan sedikit menyayangkan karena tidak ada satu pun kota atau kabupaten di Jawa Barat yang berhasil masuk 10 besar daerah terbaik tahun ini, berbeda dengan tahun lalu ketika Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu mencatatkan prestasi gemilang.

"Ini menjadi catatan penting kami. Kinerja provinsi harus diikuti dengan kinerja kota dan kabupaten, agar prestasi Jawa Barat lebih lengkap," tuturnya.

Hari Otda ke-29 di Balikpapan

Wamendagri Bima Arya Umumkan Sanksi Terhadap Bupati Indramayu Lucky Hakim
Wamendagri Bima Arya mengumumkan sanksi terhadap Bupati Indramayu Lucky Hakim buntut kasus pelanggaran disiplin plesiran ke Jepang. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Peringatan Hari Otonomi Daerah tahun ini berlangsung meriah di Balikpapan. Ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia hadir memenuhi Lapangan Dome BSCC, membawa warna khas dari masing-masing daerah.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menegaskan pentingnya otonomi daerah sebagai instrumen untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Otonomi daerah bukan semata-mata memberikan kewenangan kepada daerah, tapi juga menguji sejauh mana kita mampu mengelola kewenangan itu untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik, inovatif, dan merata," kata Bima.

Ia juga mengapresiasi semua pemerintah daerah yang menunjukkan komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel.

"Otonomi daerah adalah ikhtiar bersama untuk membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa, dari daerah. Mari terus kita jaga dan kita rawat semangat otonomi ini," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya