Liputan6.com, Mamuju - Pengguna jasa angkutan darat bus AKAP dan AKDP di Mamuju akan sering melihat video pencegahan narkoba di bus yang mereka tumpangi. Hal itu bisa terjadi setelah BNNP Sulbar melakukan kerja sama dengan pengelola terminal dan perusahaan otobus di Mamuju.
Kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh BNNP Sulbar bersama pengelola Terminal Simbuang Mamuju bersama enam pimpinan perusahaan otobus yang beroperasi di Mamuju.
Kepala BNNP Sulbar, Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto mengatakan penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan salah bagian tugas pokok BNN. Yakni bekerja sama seluas-luasnya dengan seluruh potensi masyarakat yang ada termasuk stakeholder dalam pencegahan peredaran narkoba.
Advertisement
Baca Juga
"Perusahaan otobus menjadi bagian yang harus saya ajak kerja sama, karena hilir mudiknya penumpang di bus. Kita berharap mereka membantu program antisipasi penyalahgunaan narkotika," kata Guruh.
Guruh manambahkan, angkutan darat seperti bus dapat menjadi sarana penyebaran narkoba seperti beberapa kasus yang terjadi di sebagian besar daerah Sumatera. Dia ingin mencegah hal serupa terjadi, apa lagi Sulbar merupakan daerah yang sangat rawan dalam peredaran narkoba.
"Walaupun Sulbar ini cukup kecil, penggemar narkoba cukup lumayan rupanya. Karena saya lihat 60 persen penghuni rutan itu tersangka narkoba semua," jelas Guruh.
Sedangkan, Kabag Umum BNNP Sulbar Ilham Fachri berharap penandatangan nota kesepahaman ini, pihak terminal dan perusahaan otobus bisa berpartisipasi langsung mensosialisasikan bahaya narkoba. Tujuannya, agar sosialisasi bahaya narkoba bisa masif ke masyarakat.
"Jadi kita buatkan kontennya, mereka tinggal memasang di busnya, atau pun di terminal. Kita terapkan pemutaran video itu hanya 3 menit sebelum pemberangkatan," jelas Ilham.
Sementara, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Simbuang Mamuju, Asman sangat mengapresiasi kerja sama yang diinisiasi olah BNNP Sulbar ini. Menurutnya, kerjasama ini akan berdampak besar terhadap pencegahan peredaran narkotika.
"Ini semua untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kita juga tahu dampak dari narkoba itu sangat buruk bagi kesehatan, terutama bagi generasi penerus kita nanti," tutup Asman.