Liputan6.com, Bandung - Umat muslim baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah. Selain Idul Adha, dalam ajaran Islam terdapat istilah Hari Tasyrik yaitu tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha atau nahar.
Baca Juga
Advertisement
Hari Tasyrik terdiri dari tiga hari yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sedangkan, tasyrik mempunyai arti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).
Pada hari ini, para umat muslim pun diperkenankan menyembelih hewan kurbannya.
Hari Tasyrik sendiri mempunyai beberapa pendapat yang berbeda terkait jumlah harinya. Sebagian ulama mengatakan hari tersebut terdiri dari dua hari, sementara ulama lainnya menyebutkan tiga hari.
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس
Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendengdeng daging menghampar daging pada terik matahari,” Al-Imam An Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, (Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H), juz IV, halaman 273.
Keutamaan dan Amalan di Hari Tasyrik
Terdapat beberapa keutamaan atau amalan yang harus diketahui oleh para umat muslim mengenai Hari Tasyrik seperti berikut ini:
Waktu yang istimewa untuk beribadah
Hari Tasyrik bagi umat muslim menjadi salah satu waktu yang istimewa dalam melaksanakan ibadah. Karena pada hari-hari ini merupakan waktu dimana kebanyakan orang lalai.
Sehingga, salah satu amalan utama dalam hari ini adalah melaksanakan ibadah. Imam Bukhari mengutip hadits keutamaan dari hari Tasyrik yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra berikut ini:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَّ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ
Artinya: “Dari sahabat Ibnu Abbas ra., dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda ‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini,’” (HR Bukhari).
Dilarang untuk berpuasa
Salah satu ibadah yang dilarang pada saat Hari Tasyrik adalah melaksanakan puas dan dianjurkan untuk berzikir. Karena pada hari ini menjadi hari istimewa untuk makan, minum, dan zikir hal tersebut seperti dalam hadits berikut ini:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, ‘Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,’” (HR Muslim).
Memperbanyak takbir
Pada Hari Tasyrik, Imam Bukhari meriwayatkan hadits mengenai pandangan Ibnu Abbas ra untuk perintah zikir di hari-hari tertentu seperti berikut ini:
وقال ابنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُواْ اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ أَيَّامُ العَشْرِ والأَيَّامُ المَعْدُوْدَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ وكَانَ ابنُ عُمَرُ وأَبُو هُرَيْرَةَ كَانَا يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أيَّامِ العَشْرِ يُكبِّرَانِ، ويُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا وكَبَّرَ مُحَمَّدٌ بْنُ عَلِيٍّ خَلْفَ النَافِلَةِ
Artinya: “Ibnu Abbas ra. mengatakan, ‘Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu’ (Surat Al-Baqarah ayat 203). ‘Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik’. Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra, keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah salat sunnah,” (HR Bukhari).
Memperbanyak tahlil, tahmid, dan takbir
Mengutip dari riwayat hadis, terdapat anjuran umat muslim untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir di Hari Tasyrik berikut:
وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ
Artinya: “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: 11/529)
Melakukan amal apapun di Hari Tasyrik
Al-Asqalani pun mengutip dari pendapat ibnu Abi Jamrah mengenai amal yang dilaksanakan ketika Hari Tasyrik. Dijelaskan jika tidak ada ketentuan amal atau zikir tertentu yang dilakukan pada Hari Tasyrik. Sebab, amal apapun asal dilakukan di hari Tasyrik tetap lebih utama daripada diluar hari lainnya.
وقال بن أبي جمرة الحديث دال على أن العمل في أيام التشريق أفضل من العمل في غيره
Artinya: “Ibnu Abi Jamrah mengatakan, ‘Hadits ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: 11/527)
Advertisement