Liputan6.com, Jakarta - Manekin tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter setelah video diduga seorang Tiktoker yang tengah memperagakan adegan tak senonoh dengan boneka manekin tersebar di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Video yang menampilkan Tiktoker yang dikenal dengan nama Popo Barbie tersebut jadi trending di Twitter karena video masturbasinya dengan patung manekin viral. Video tersebut viral sepanjang Sabtu (1/7/2023) sampai Minggu (2/7/2023) ini
Namun, setelah viral, Popo akhirnya ditangkap polisi pada Sabtu (1/7/2023). Pihak polisi menetapkan Popo sebagai tersangka dugaan pidana pornografi dan ITE.
Sang Tiktoker, Popo dijerat dengan Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat 1 huruf c Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan/atau Pasal 45 ayat 1 Jo 27 Pasal ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Manekin sendiri sering ditemui di jalan-jalan yang merupakan toko-toko fesyen. Di tiap jenis toko fesyen, baik itu distro (distribution store), toko busana muslim, toko batik, manekin merupakan salah satu unsur dalam rumus strategi manajemen pemasaran mereka.
Lantas, seperti apa sejarah manekin? Simak ulasannya berikut ini.
Manusia Kecil
Mengutip dari fashionwindow.com, manekin dalam bahasa Inggris ditulis mannequin. Menurut Mari Davis dalam situs web tersebut menjelaskan, kata mannequin berasal dari bahasa Belanda "mennekijn" yang berarti manusia kecil.
Secara umum manekin diartikan model dari figur manusia. Dalam Dictionary o f Costume and Fashion oleh Mary Brooks Picken, manekin didefinisikan sebagai model dari figur manusia sebagai alat bantu memamerkan produk garmen dan produk-produk fesyen lainnya.
Selain itu, manekin diartikan sebagai dressmaker assistant yang bertugas mengenakan kostum terbaru yang dipamerkan untuk proses penjualan di rumah mode tertentu.
Definisi pertama mengacu pada semua bentuk manekin, dari model manekin dengan tubuh realistis sesuai dengan bentuk asli manusia sampai ke bagian-bagian tubuh tertentu seperti dada dan kepala. Namun, para visual merchandiser kerap kali mengasosiasikan manekin pada model dummy manusia yang full body dan menyebut dummy bagian tubuh lainnya dengan nama bagian tubuh tersebut.
Sementara, pengertian yang kedua menganggap semua model yang berfungsi sebagai alat pajang mode fashion adalah manekin. Lengertian ini membuat model manusia sekalipun disebut manekin.
Dressmaker yang punya fungsi mirip manekin yang paling tua ditemukan pada 1350 Sebelum Masehi di Mesir. Hal tersebut terkuak setelah dibukanya makam Raja Tutankhamen pada 1922.
Di sana ditemukan patung tubuh tidak jauh dari lemari pakaian. Itulah alat bantu fesyen tertua yang pemah ditemukan.
Advertisement
Terkait Revolusi Industri
Kemudian, dokumentasi sejarah mencatat sejak abad ke-14 boneka untuk membantu memamerkan pakaian telah ada di Perancis. Alkisah, Hemy IV mengirimkan miniatur, sebuah boneka yang berpakaian elegan kepada tunangannya, Marie de'Medici dari Florence untuk memberi kabar tentang tren pakaian di Prancis.
Marie Antoinette juga rutin mengirimkan miniatur boneka yang lengkap dengan pakaian yang sedang tren kepada ibu dan adiknya di Austria. Sampai abad ke-18 boneka tersebut eksis untuk membantu memamerkan produk fesyen terkini.
Namun, sampai abad tersebut ukuran boneka tidak pemah sesuai dengan ukuran asli manusia, biasanya ukurannya hanya 12 inci. Manekin dalam ukuran manusia tercatat dibuat ketika revolusi industri dimulai.
Para ahli sepakat bahwa keberadaan manekin seiring dengan dimulainya manufaktur skala besar, penggunaan baja untuk bingkai, jendela kaca datar, dan penemuan mesin jahit dan elektrisasi di perkotaan.
Dimulainya babak baru peradaban inilah yang menciptakan jalan bagi kemunculan figur imitasi manusia dalam skala yang sama dengan manusia yang digunakan untuk membantu para pengusaha fesyen memamerkan produk terbarunya.