Liputan6.com, Banjarmasin - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baru saja mengumumkan 300 peserta yang lolos mengikuti Akademi Kepolisian (Akpol). Sidang pengumuman kelulusan Akpol 2023 dilaksanakan pada Senin (24/7/2023) di Semarang dan juga dilakukan secara virtual.
Dari 300 taruna dan taruni yang dinyatakan lulus tersebut, ada anak seorang penjual kayu asal Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Namanya Faizal Achmad Nur Saufi, putra sulung Hasan.
Keseharian Hasan hanya seorang penjual kayu. Rumahnya, berlokasi di belakang toko kayu, hanya bangunan semi permanen. Sedangkan istrinya, ibunda Faizal, hanya seorang ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah.
Advertisement
Baca Juga
Pekan ini merupakan hari bahagia bagi keluarga kecil ini. Meski pengumuman kelulusan disiarkan langsung di Youtube, namun Hasan tak menontonnya karena sibuk mengantar pesanan kayu.
Dia sibuk memindahkan balok kayu dari tokonya ke sebuah mobil bak terbuka yang sudah tua. Sebuah panggilan telepon yang diterimanya mengabarkan kabar baik itu.
Hasan juga mendapat kabar jika sang buah hati langsung mengikuti kegiatan tahap awal sebelum memasuki akademi. Pekan ini juga anaknya akan ke Candradimuka, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
“Baru bisa ketemu Bulan Desember nanti,” ujar Hasan dengan mata berkaca-kaca yang mewakili kebanggan dan kerinduan sekaligus.
Menurut Hasan, anaknya sudah empat kali mengikuti seleksi penerimaan Akpol. Tiga kali diantaranya dinyatakan tidak lolos.
Tapi Hasan tahu persis jika anaknya bercita-cita menjadi seorang polisi. Sebagai orangtua, Hasan dan istrinya selalu mendukung apa yang dicita-citakan putranya.
Mereka bukan dari keluarga kaya. Juga tidak memiliki darah biru. Keluarga ini tak punya privilege atau hak istimewa. Tapi mimpi, bagi para pejuang kehidupan, adalah penyemangat.
“Meski sudah gagal tiga kali, kami sebagai orangtua tetap memberi semangat untuk mengikuti tes lagi. Kami sebagai orangtua mendukung penuh cita-cita anak kami,” kata Hasan.
Hasan menyimpan keyakinan jika seleksi penerimaan Akpol kali ini bersih dan transparan. Keyakinan itu kemudian berbuah manis.
“Kami yakin anak kami bisa bersaing untuk mengikuti seleksi ini. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolda Kalsel dan Karo SDM Polda Kalsel,” ujarnya.
Memperjuangkan Cita-cita
Faizal Achmad Nur Saufi memang memperjuangkan cita-citanya untuk menjadi polisi. Begitu lulus dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Faizal langsung mendaftar Calon Siswa Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Mimpinya menjadi polisi memang tak diberi jalan mudah. Tiga kali Faizal mendaftar, tiga kali pula anak penjual kayu ini gagal.
“Menjadi polisi merupakan cita-cita saya harapan kedua orangtua saya,” kata Faizal.
Meski tiga kali gagal, saat ujian masuk Tahun 2023 ini Faizal mencoba kembali untuk yang keempat kalinya. Kegigihan dan pantang menyerah membuahkan hasil. Remaja yang punya prestasi akademik dan olahraga ini pun lulus.
“Saya sudah mendaftar Akademi Kepolisian sebanyak empat kali. Karena saya yakin, gagal satu kali, bangkit dua kali. Gagal dua kali, bangkit tiga kali. Gagal tiga kali, bangkit empat kali dan terbukti di tahun keempat saya mendaftar ini saya berhasil,” katanya.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi melalui Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Arif Sugiarto menerangkan, untuk peserta dari Kalsel yang mendaftar pada seleksi penerimaan Akpol TA 2023 ada sekitar 80 orang.
Dan dari sekitar 80 orang peserta, terpilih mengikuti seleksi di pusat sebanyak 10 orang dan sembilan orang di antaranya dinyatakan lulus dan langsung menjalani pendidikan pada tahun ini.
"Yang lulus sembilan, satu orang Polwan dan langsung mengikuti pendidikan tahun ini," katanya, Kamis (27/7/2023).
Sedangkan satu lainnya berstatus Rekrutment Proaktif (Rekpro) sehingga akan menjalani pendampingan untuk mengikuti tes langsung di pusat pada seleksi berikutnya atau tahun 2024.
Advertisement