Awas, Luncuran lava Gunung Karangetang Mengarah ke Kali Batuawang-Kahetang

"Terkait kondisi ini, kami berharap warga tetap waspada terjadinya awan panas guguran akibat tumpukan material yang ada di puncak atau lereng gunung," kata Yudia, Sabtu (29/7/2023).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 30 Jul 2023, 07:40 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2023, 07:35 WIB
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.

Liputan6.com, Sitaro - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api, Yudia P Tatipang mengatakan, guguran lava Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, terpantau mengarah ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang.

"Terkait kondisi ini, kami berharap warga tetap waspada terjadinya awan panas guguran akibat tumpukan material yang ada di puncak atau lereng gunung," kata Yudia, Sabtu (29/7/2023).

Dia mengatakan pada periode pengamatan pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita terekam gempa guguran sebanyak 13 kali dengan amplitudo antara tiga milimeter hingga lima milimeter dengan durasi antara 38-113 detik.

"Tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo antara 0,5 milimeter hingga empat milimeter, dominan dua milimeter," tuturnya.

Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada level III siaga.

Pada aktivitas siaga, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan tenggara sejauh 3,5 kilometer.

“Masyarakat diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya,” papar Yudia.

Untuk masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

“Warga diminta untuk mewaspadai setiap dampak yang diakibatkan aktivitas Gunung Karangetang,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya