Ziarah ke Makam Leluhur Marga Lubis, Edy Rahmayadi Ingatkan Pentingnya Pelestarian Budaya

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meluangkan waktu untuk berziarah ke makam Namora Pande Bosi, leluhur marga Lubis yang juga situs budaya di Kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola.

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Agu 2023, 18:07 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2023, 18:07 WIB
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, didampingi Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis, disambut oleh masyarakat adat saat berziarah ke makam Namora Pande Bosi di Kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan (Istimewa)

Liputan6.com, Batang Angkola Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meluangkan waktu untuk berziarah ke makam Namora Pande Bosi, leluhur marga Lubis yang juga situs budaya di Kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola.

Ziarah ke makam leluhur marga Lubis dilakukan Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK, Nawal Lubis, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Rabu, 2 Agustus 2023, kemarin.

Bagi Edy, ziarah ke makam leluhur merupakan hal yang penting sebagai penghormatan, juga sebagai pengingat akan sejarah masa lalu. Edy mengimbau dan mengajak masyarakat untuk melestarikan situs budaya.

Karena, situs budaya merupakan salah satu cara menelusuri identitas etnis dan informasi penting masa lalu. Jika situs budaya rusak, maka akan mengaburkan sejarah.

"Sejarah sangat penting. Kita mempelajarinya dari apa yang ditinggalkan pendahuku kita. Situs itu menyimpan banyak informasi, bahkan bisa menunjukkan jati diri etnis tertentu," kata Edy Rahmayadi usai berziarah.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Banyak Masyarakat Belum Paham

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (Istimewa)

Edy Rahmayadi menegaskan, ajakannya didasari banyak masyarakat yang belum paham pentingnya situs budaya. Sehingga banyak terdapat perusakan dan mengambil keuntungan dari benda-benda sejarah dengan menjualnya ke oknum tertentu.

"Itu karena kurang pengetahuan, nilai benda-benda sejarah sangat tinggi, sama masyarakat dijual ke orang dengan harga murah, tidak laku dirusak, atau diambil sebagian untuk nambah batu di rumah dan lain-lain, ini sangat disayangkan," sebutnya.

Dikatakan Gubernur Sumut, tidak dirusak saja informasi mengenai sejarah yang didapat bisa salah. Apalagi dirusak, bisa menyesatkan dan kesesatan itu bisa berlanjut terus ke generasi berikutnya.

"Itu sangat merugikan, kita bisa kehilangan jati diri," papar pria yang akrab disapa ayah ini.


Sumut Menyimpan Banyak Sejarah

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meluangkan waktu untuk berziarah ke makam Namora Pande Bosi, leluhur marga Lubis yang juga situs budaya di Kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola (Istimewa)

Untuk diketahui, Sumut salah satu daerah yang menyimpan banyak situs-situs dan benda bersejarah. Misalnya makam Namora Pande Bosi yang sudah berusia kurang lebih 700 tahun di Desa Sigalangan, Tapsel.

Ikut serta dalam rombongan ziarah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Ilyas S Sitorus, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Achmad Fadly, serta OPD terkait lainnya.

Hadir juga ahli waris Makam Namora Pande Bosi, tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya