Mengenal dan Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome pada Ibu Usai Melahirkan

Meski bukan penyakit serius, tetapi merupakan respons emosional normal terhadap perubahan fisik, hormonal, dan emosional yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 05 Sep 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 18:00 WIB
Mengenal dan Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome Pada Ibu Usai Melahirkan
Ilustrasi/copyright shutterstock.com/paulaphoto

Liputan6.com, Jakarta - Baby Blues Syndrome adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada ibu setelah melahirkan. Meskipun seringkali dianggap sebagai bagian alami dari proses setelah melahirkan, masih banyak yang tidak memahami sepenuhnya tentang apa itu Baby Blues Syndrome dan bagaimana cara mengatasinya.

Dirangkum dari berbagai sumber, Baby Blues Syndrome adalah kondisi psikologis yang umum terjadi pada wanita setelah melahirkan anak.

Biasanya, kondisi ini muncul dalam beberapa hari pertama hingga minggu pertama setelah kelahiran bayi. Ini bukanlah penyakit serius, tetapi merupakan respons emosional normal terhadap perubahan fisik, hormonal, dan emosional yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Baby Blues Syndrome tidak dianggap berbahaya secara medis. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, gejala ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional ibu dan interaksinya dengan bayinya.

Dalam beberapa kasus, Baby Blues bisa berkembang menjadi gangguan mental yang lebih serius seperti depresi postpartum atau gangguan kecemasan. Penyebab pasti Baby Blues Syndrome belum sepenuhnya dipahami.

Tetapi beberapa faktor yang berkontribusi seperti meliputi perubahan hormon selama kehamilan, tubuh mengalami fluktuasi hormon yang signifikan. Setelah melahirkan, hormon-hormon ini kembali ke tingkat normal, yang dapat memengaruhi mood dan emosi.

Perubahan fisik proses persalinan dan pemulihan fisik pasca melahirkan dapat mengakibatkan kelelahan dan ketidaknyamanan fisik, yang berdampak pada kesejahteraan emosional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Atasi Baby Blues

Stres dan penyesuaian Menjadi ibu baru membawa banyak perubahan dan tanggung jawab baru, yang dapat menjadi sumber stres dan kecemasan. Cara menangani Baby Blues Syndrome:

Dukungan Keluarga dan Teman

Mendapatkan dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman sangat penting. Mereka dapat membantu dalam merawat bayi, memberikan dukungan emosional, dan mengurangi beban yang dirasakan oleh ibu.

Istirahat yang Cukup

Istirahat yang baik sangat diperlukan. Cobalah untuk tidur ketika bayi tidur, bahkan jika itu hanya sebentar. Kekurangan tidur dapat memperburuk gejala Baby Blues.

Makan Sehat dan Aktivitas Fisik

Memastikan asupan makanan sehat dan berolahraga ringan dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan emosional. Diet seimbang dan aktivitas fisik dapat meningkatkan mood.

Jangan Merasa Bersalah

Ibu harus mengingat bahwa Baby Blues adalah hal yang normal dan bukan kesalahan mereka. Merasa bersalah atau stres berlebihan hanya akan memperburuk kondisi.

Konseling Psikologis

Terkadang, konseling atau terapi psikologis dapat membantu ibu dalam mengatasi Baby Blues. Ini bisa menjadi ruang aman untuk berbicara tentang perasaan dan tantangan yang mereka hadapi.

Obrolan Dengan Dokter

Jika gejala Baby Blues berlanjut atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu menilai apakah ada gangguan mental yang lebih serius dan memberikan perawatan yang sesuai.

Penting untuk diingat bahwa Baby Blues adalah sesuatu yang banyak ibu alami dan bisa diatasi dengan dukungan dan perhatian yang tepat. Dengan perawatan yang sesuai, banyak ibu dapat pulih sepenuhnya dan menikmati peran baru mereka sebagai orangtua dengan lebih baik.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya