Hanya Ada Panggung Monolog Pemerintah di Pulau Rempang

Dalam pertemuan dengan Menteri Bahlil Lahadalia, tak ada dialog karena komunikasi hanya searah dan warga tak ada ruang bicara.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 18 Sep 2023, 23:37 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2023, 23:37 WIB
Rempang
Gaya Komunikasi Menteri Bahlil Lahadalia hanya searah dan tidak berubah dalam menyelesaikan kasus Rempang. Warga menyebut bukan dialog karena warga tak diberi kesempatan bicara. Foto: liputan6.com/ajang nurdin 

Liputan6.com, Batam - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, sudah dua kali bertemu dengan ketua Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat ) yang mewakili 16 titik kampung adat di Rempang.

Dalam pertemuan tersebut Menteri Bahlil menawarkan beberapa solusi dan mengaku dirinya bersikap baik.

"Saya baik makanya saya datang," kata Bahlil saat menjumpai warga, di Pantai Melayu, Rempang, Batam, Senin(18/9/23).

Dalam solusi yang ditawarkan Bahlil berjanji mengakomodir keinginan warga untuk tetap di pulau Rempang. 

"Sudah sepakat ada pergeseran masuk dalam wilayah rempang," kata Bahlil.

Sementara itu Ketua Keramat Gerisman Ahmad mengatakan bahwa kedatangan menteri Bahlil ke Rempang menjumpai warga untuk memberikan solusi.

Gerisman menyebut marwah negara yang dipertaruhkan karena Menteri Investasi dan BKPM disaksikan langsung oleh Presiden telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Cina yang disaksikan langsung oleh Presiden.

"Marwah negara di pertaruhkan, meskipun saat penandatanganan tidak dialog dulu dengan warga," kata Gerisman 

Seusai Bahlil memaparkan solusi yang ditawarkannya, warga banyak yang protes  dan mengeluh karena tidak diberi kesempatan untuk bertanya.

"Untuk apa ketemu menteri kalau kita tidak ngomong, ini kampung kami," kata salah seorang warga.

Atas hal itu, sebagian warga tetap bertahan dan tetap menolak relokasi walaupun hanya digeser ke kampung sebelah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya