Masuk Ekosistem Bursa Karbon, Aksi Pelita Air Dukung Nol Emisi

Selain transaksi perdagangan kredit karbon, Pelita Air telah menjalankan Green Operating Procedure.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2023, 21:49 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 16:53 WIB
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Air Service (Pelita Air) menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group dengan berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana karbon trading.

Pemberlian karbon tersebut dilakukan secara langsung dalam peluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta. yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa 26 September 2023.

Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam dalam upaya mengelola resiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

"Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon," ujarnya.

Pelita Air sebagai maskapai milik PT Pertamina (Persero) memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan. Hal ini dibuktikan dengan rencana dan realisasi beberapa program perusahaan sebagai implementasi aksi Net Zero Industri Aviasi.

Selain transaksi perdagangan kredit karbon, Pelita Air telah menjalankan Green Operating Procedure yang telah diterapkan di dalam operasional penerbangan pesawat di Pelita Air agar penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien dan dapat berkontribusi di dalam kebijakan carbon reduction.

Penerapan teknologi yang terintegrasi di dalam navigasi dan aircraft performance yang diterapkan oleh perusahaan juga menjadikan Pelita Air menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital (paper less operation).

"EFB adalah sebuah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistim operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data khususnya pada saat take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan penerbangan," ujarnya.

Dengan menggunakan perangkat digital ini, Pelita Air dapat menerapkan paperless operation yang berkontribusi dalam pengurangan penggunaan kertas di operation yang mendukung kebijakan carbon reduction sejalan dengan komitmen kepada penerbangan yang aman dan berkelanjutan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya