Â
Liputan6.com, Medan - Terkait kabar adanya beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengandung plastik, Perum Bulog menegaskan hal itu adalah tidak benar alias hoaks.
"Sudah 27 tahun saya bekerja di Bulog, belum pernah melihat beras plastik itu seperti apa. Di Bulog tidak pernah ada beras plastik atau beras sintetis," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Medan, Rabu (12/10/2023).
Advertisement
Arif melanjutkan beras Bulog yang ditujukan untuk Program SPHP sudah melalui serangkaian pemeriksaan sebelum disalurkan ke masyarakat.
Beras-beras yang didatangkan dari beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan dan Kamboja itu telah dicek oleh Balai Karantina Pertanian dan PT Sucofindo.
Selain itu, beras-beras tersebut juga diperiksa di laboratorium, salah satunya milik Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan.
"Hasilnya semua 'clear', tanpa masalah," tutur Arif.
Untuk semakin meyakinkan bahwa beras Program SPHP aman, jajaran petinggi Perum Bulog Sumut serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan mengonsumsi langsung nasi yang ditanak dari beras Program SPHP di depan awak media, di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Senin (9/10/2023).
Sementara Kepala DKP3 Kota Medan Gelora Ginting menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek beras Bulog di UPT laboratorium mereka sebelum didistribusikan ke masyarakat via pasar murah.
"Hasilnya, beras yang dikeluarkan Bulog sesuai SNI untuk kelas medium," kata Gelora.
Â
Beredar Video Ibu-Ibu
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyatakan bahwa beras Program SPHP di Kota Binjai, Sumatera Utara, diduga mengandung plastik.
Di dalam video tersebut, seorang ibu yang mengaku mendapatkan beras SPHP itu dari pasar murah di Binjai, melempar kepalan nasi hasil olahan beras tersebut ke lantai. Nasi tersebut memantul dan itu yang menimbulkan kecurigaan sang ibu terhadap beras itu.
Video viral itu ditanggapi serius oleh pemerintah setempat yang langsung mengecek dan mengetes sampel beras yang dimaksud. Sementara pihak kepolisian memanggil orang yang ada di video tersebut.
"Yang bersangkutan sudah dipanggil Polres Binjai. Semua masih didalami," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu.
Advertisement