Liputan6.com, Rembang - Menantu KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Gus Wahyu Salvana mengaku di keluarga Gus Mus tidak pernah ada pembahasan dukungan tiap kali musim pemilihan presiden (Pilpres).
Pengakuan ini muncul menyusul sejumlah tokoh nasional dan lintas agama usai silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotut Thalibin, Leteh, Rembang, pada Minggu (12/11/2023).
Advertisement
Baca Juga
“Kita di sini tidak ada pernah membahas Pilpres. Bahkan di lingkungan keluarga sendiri tidak pernah ada perintah untuk nyoblos ini dan sebagainya. Tidak pernah sama sekali,” ungkap Gus Wahyu Salvana saat ditemui Liputan6.com di Rembang.
Suami dari Ning Raabiatul Bisyriyah menjelaskan, masing-masing anggota di keluarga Gus Mus bebas menentukan pilihan politiknya.
Menurut Gus Wahyu, bahwa sang mertua merupakan sosok yang sangat demokratis.
“Di rumah ini kami merdeka kami bebas menentukan pilihannya. Jadi betul-betul Abah itu termasuk orang yang sangat-sangat demokratis. Tidak pernah nyuruh (milih Capres),” ucapnya.
“Bahkan saya dengan istri saya sendiri pun tidak pernah membahas soal Pilpres. Mulai Pilpres yang pertama sampai Pilpres besok ini. Tidak pernah ada bahasan itu,” imbuh Wahyu, di Rembang.
Simak Video Pilihan Ini:
Flyer Majelis Permusyawaratan Rembang
Sebelumnya beredar flyer Majelis Permusyawaratan Rembang yang menyebutkan sejumlah tokoh nasional dan lintas agama.
Antara lain, disebutkan nama Ahmad Mustofa Bisri, Amin Abdullah, Andreas Anangguru Yewangoe, Antonius Benny Susetyo, Clara Juwono, Erry Riyana Hardjapamekas, Frans Magnis-Suseno dan Goenawan Mohamad.
Juga Gomar Gultom, Lukman Hakim Saifuddin, Nasaruddin Umar, Natalia Subagjo, Mayling-Oey Gardiner, Omi Komaria Madjia, Rhenald Kasali, Riris Sarumpaet, Sinta Nuriyah Wahid, Sri Pannavaro Mahathera dan Sulistyowati Irianto.
Dalam flyer itu, disebutkan adanya konferensi pers disertai link youtube tentang Pernyataan Tokoh Bangsa, pada Minggu 12 November 2023 pukul 12.00 Waktu Rembang.
Advertisement