Liputan6.com, Jakarta - Belitung, sebuah permata tersembunyi di tengah Selat Malaka dan Selat Karimata di antara Sumatra dan Kalimantan, memiliki daya tarik unik yang tak terbantahkan. Dengan keindahan alamnya yang memukau dan warisan budayanya yang kaya, pulau ini menjadi destinasi impian bagi para pelancong yang mencari pengalaman tak terlupakan.
Pulau yang lebih dikenal dengan sebutan Negeri Laskar Pelangi ini bisa dijangkau menggunakan pesawat terbang dari Jakarta hanya dalam waktu 45 menit. Di daerah ini terdapat banyak pulau-pulau kecil di sekelilingnya yang memiliki keindahan pantai serta formasi bebatuan yang unik.
Di balik kecantikan pulau ini, terdapat kisah menarik tentang perjalanan seorang tour guide atau pendamping wisatawan yang bertransformasi menjadi pengusaha sukses di dunia pariwisata online.
Advertisement
Dia adalah Wilky Wijaya (40), seorang penduduk asli Belitung yang memulai kariernya sebagai pemandu wisata. Dengan cinta mendalam pada tanah kelahirannya, Wilky menggali kekayaan alam dan budaya Belitung untuk dibagikan kepada para pengunjung.
Pekerjaannya sebagai pendamping wisata memberinya peluang untuk berinteraksi langsung dengan para pelancong, menjelaskan sejarah, tradisi, dan keindahan alam Belitung yang tersembunyi.
Namun, awal keterlibatan Wilky sebagai pendamping wisatawan justru terjadi tanpa disengaja. Pada 2006, setelah lulus S1 Sistem Informatika dari Universitas Binus Jakarta, Wilky sempat membuka toko komputer.
“Jadi, pada 2008 atau setelah saya buka toko itu ada beberapa dosen main ke Belitung. Waktu itu belum ada pengetahuan sama sekali tentang pariwisata,” ujarnya saat berbincang kepada Liputan6.com belum lama ini.
Wilky pun mengajak para dosen tersebut jalan-jalan ke beberapa lokasi wisata lokal seperti Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang, dan lain sebagainya.
“Waktu itu ada beberapa yang jalan ke Belitung. Kebetulan di grup itu ada dosen dari luar negeri, dia terpukau dengan Pulau Belitung karena keindahannya,” ujar Wilky.
Sejak saat itu, barulah Wilky mencoba untuk membuatkan paket wisata ke Belitung. Alhasil, selama setahun dia berhasil mendatangkan sekitar 100 orang dari luar pulau.
“Pada masa itu kita sudah bisa survive. Padahal waktu itu flight baru 2-3 kali sehari,” ucap Wilky.
Awal Merintis
Pergulatannya sebagai tour guide tidak selalu mulus. Wilky harus menghadapi tantangan, mulai dari fluktuasi dalam jumlah wisatawan hingga kondisi cuaca yang tidak menentu.
Namun, dedikasinya untuk mempromosikan keelokan Belitung terus membara, mendorongnya untuk mencari cara inovatif untuk mengembangkan potensi wisata pulau tersebut.
Dengan perkembangan teknologi, Wilky menyadari potensi besar dalam memanfaatkan internet untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Inilah titik baliknya. Ketika dia memutuskan untuk membuka biro travel online sendiri, sebuah langkah berani menuju transformasi digital dalam industri pariwisata.
“Waktu 2008 itu kebetulan salah satu keberuntungan saya adalah sebagai lulusan komputer. Keuntungan anak komputer ya tahu informasi,” ujar cucu pendiri Warung Kopi Ake itu.
Belitungtour.net, platform daring yang dirintis oleh Wilky terus berkembang. Dengan mendirikan platform tersebut membuka akses ke keajaiban Belitung bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
“Kita mencari data, mendapatkan informasi, lalu membuat program terkait kepariwisataan. Kita cari tahu apa yang ingin tamu kunjungi ke Belitung, belajar lah tentang hospitality,” tuturnya.
Bukan hanya fokus pada destinasi populer, Belitungtour.net juga menyoroti tempat-tempat tersembunyi dan kegiatan lokal yang jarang diketahui oleh banyak orang. Ini memberikan nuansa eksklusif pada setiap perjalanan, memungkinkan para wisatawan merasakan keindahan Belitung dengan cara yang autentik dan mendalam.
“Aku merasa Belitung ini powerful island. Dengan segala potensinya, bisa dijangkau 45 menit dari Jakarta dan juga dijangkau dari Sumatera Selatan. Apalagi laut kita relatif tidak dalam, pengunjung bisa snorkeling,” kata Wilky.
Tak sampai di situ, Wilky juga turut membantu usaha-usaha kecil di Belitung. Pedagang mie, gorengan, rujak, es doger, seafood, hingga cinderamata batu satam juga terbantu perekonomiannya dengan kehadiran para pelancong ke Belitung.
“Bisa dikatakan everybody's happy karena dari wisata, belasan hotel di Belitung terbangun. Tanah di Belitung juga sampai naik akhirnya. Pedagang juga merasa terbantu dengan meningkatnya wisata ke sini,” tutur Wilky.
Advertisement
Mempertahankan Keindahan Alam Belitung
Dalam menghadapi tantangan global, seperti pandemi yang melanda dunia, pariwisata digital dapat menjadi solusi untuk tetap menjaga daya tarik destinasi wisata.
Wilky Wijaya membuktikan bahwa melalui inovasi, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, dia dapat menghadapi masa depan pariwisata dengan keyakinan dan optimisme.
“Kita ada hari ini karena kita belajar dan berjejaring. Untuk itu, kami juga masuk Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) untuk memperluas jaringan bisnis kita,” kata dia.
Sebagai seorang yang mengawali karier sebagai tour guide yang berhasil dan menjelma menjadi pemilik biro travel online terkemuka, Wilky Wijaya memberikan kontribusi positif pada perkembangan pariwisata Belitung.
“Dengan terus menggali potensi lokal dan memadukan dengan teknologi, kita tidak hanya menciptakan bisnis yang berkelanjutan tetapi juga membantu mempertahankan keindahan alam dan budaya pulau ini untuk generasi mendatang,” tuturnya.