Simagen Suplemen Tingkatkan Imunitas Ternak Cegah PMK Buatan Mahasiswa UGM

Industri peternakan dan pertanian merupakan penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 1.672,25 Triliun atau 9,9% dari total PDB di Indonesia tahun 2021. Kasus PMK di Indonesia dapat mengurangi pendapatan domestik bruto itu.

oleh Yanuar H diperbarui 25 Nov 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2023, 23:00 WIB
Nihil Kasus PMK, Intip Cara Peternakan Sapi di Malang Cegah Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku atau PMK yang melanda Indonesia pada pertengahan 2022 menyebabkan lebih dari 150 ribu ternak terpapar. Namun, peternakan di Malang tidak melaporkan satu pun kasus, ini rahasianya. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Liputan6.com, Yogyakarta Tingginya kasus hewan ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di 27 dari 38 provinsi di Indonesia membuat menurunnya produktivitas bahkan menyebabkan kematian hewan. Fakta kasus PMK ini menjadikan lima mahasiswa UGM menciptakan sebuah produk berupa suplemen hewan ternak terutama untuk sapi dengan nama Simagen singkatan dari bahan utama yaitu Natrium Aluminosilikat, Maggot BSF, dan Kolagen.  

“Seperti namanya, Simagen diciptakan untuk meningkatkan imunitas sapi dalam rangka mencegah penularan PMK dan kerugian yang dihasilkannya,” kata Muhammad Farhan Pudi Hastawa di kampus UGM Senin 20 November 2023. 

Farhan mengatakan suplemen Simagen memiliki berbagai manfaat baik bagi ternak yang juga dapat diberikan kepada hewan ternak berkuku belah lainnya, seperti kambing dan kuda. Sebab, keunggulan dari produk suplemen ini adalah meningkatkan imunitas ternak dan optimasi terhadap vaksinasi yang telah diberikan. 

“Adanya produk ini, kami berharap dapat membantu peternak dalam mengurangi jumlah ternak yang terinfeksi PMK dan kerugian yang ditimbulkannya,” jelasnya.

Berdasarkan data dari website crisis center PMK Kementerian Pertanian RI hingga 15 Oktober 2023, terdapat total 615.444 kasus PMK di Indonesia. Jumlah ini sangat tinggi sehingga penting adanya suplemen kesehatan ternak demi imunitas terhadap penyakit seperti PMK.

Kelima mahasiswa yang membuat suplemen imunitas penyakit pada hewan terutama kasus PMK ini terdiri dari Muhammad Farhan Pudi Hastawa, Muhammad Ridwan Adyatama, dan Aulia Nisa Azzahra dari Fakultas Kedokteran Hewan, Salsabila Qatrunnisa Balqis dan Amanda Putri Ayuningtyas dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta  Vista Budiariati,  sebagai dosen pendamping.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya