Tips Mengelola Penyesuaian Kontribusi Asuransi Syariah

Perusahaan asuransi syariah secara berkala melakukan evaluasi produk dan layanan yang disesuaikan dengan tren dan kebutuhan saat ini, serta kondisi pasar dan biaya kesehatan.

oleh Novia Harlina diperbarui 04 Apr 2024, 05:43 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2024, 16:22 WIB
Asuransi syariah semakin menjadi pilihan utam (Liputan6.com/ ist)a dalam perlindungan kesehatan belakangan ini.
Asuransi syariah semakin menjadi pilihan utam (Liputan6.com/ ist)a dalam perlindungan kesehatan belakangan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Asuransi syariah semakin menjadi pilihan utama dalam perlindungan kesehatan. Nilai-nilai utamanya yang mengedepankan keadilan dan transparansi telah menarik minat banyak individu.

Dalam menjaga kualitas layanan bagi pesertanya, perusahaan asuransi syariah secara berkala melakukan evaluasi produk dan layanan yang disesuaikan dengan tren dan kebutuhan saat ini, serta kondisi pasar dan biaya kesehatan.

Penyesuaian kontribusi atau biaya asuransi menjadi langkah yang diambil sebagai upaya optimalisasi layanan bagi peserta di berbagai tahapan kehidupan. Ada empat faktor utama yang memengaruhi besaran kontribusi asuransi syariah.

Pertama, adalah usia peserta. Seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan yang dihadapi peserta cenderung meningkat. Kedua, jenis kelamin juga memengaruhi, karena laki-laki dan perempuan memiliki risiko kesehatan yang berbeda.

Ketiga, riwayat kesehatan juga menjadi pertimbangan, di mana peserta dengan riwayat penyakit tertentu memerlukan perlindungan ekstra. Terakhir, jenis asuransi syariah yang berbeda memiliki manfaat yang berbeda pula, sehingga memengaruhi besaran kontribusi.

 

 

Peserta Potensi Penyesuaian Kontribusi

Dalam konteks asuransi jiwa syariah dan asuransi kesehatan syariah, ada beberapa tipe peserta yang berpotensi mengalami penyesuaian kontribusi. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Kelompok Usia Lanjut untuk Perhitungan Risiko Kesehatan dan Kematian

Usia yang lanjut menjadi faktor penentu dalam perhitungan kontribusi asuransi syariah. Peserta dengan usia lanjut mungkin akan mengalami kenaikan kontribusi sebagai refleksi dari risiko kesehatan dan kematian yang lebih tinggi.

2. Biaya Kesehatan Lebih Tinggi bagi Perokok Aktif

Peserta yang merupakan perokok aktif akan menghadapi kenaikan kontribusi yang lebih tinggi. Risiko kesehatan yang lebih tinggi terkait dengan merokok membuat perusahaan asuransi syariah menetapkan kontribusi yang lebih tinggi bagi mereka.

3. Penderita Penyakit Kronis

Peserta dengan riwayat penyakit kronis seperti diabetes atau kanker dapat menghadapi kontribusi yang lebih tinggi. Riwayat kesehatan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan besaran kontribusi.

4. Peserta dengan Pekerjaan yang Berisiko Tinggi

Pekerjaan dengan risiko tinggi seperti di sektor konstruksi atau pertambangan memengaruhi besaran kontribusi. Risiko kecelakaan yang lebih tinggi pada pekerjaan ini berdampak pada penyesuaian kontribusi.

Head of Product Development Prudential Syariah, Bondan Margono menyampaikan dalam menghadapi risiko terkait penyesuaian kontribusi asuransi, penting bagi peserta untuk menjaga perlindungan finansial secara komprehensif.

"Bagi mereka yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi, pemahaman tentang penyesuaian kontribusi asuransi syariah menjadi kunci penting," jelasnya.

Selain itu, pengisian Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) dengan jujur serta keterbukaan peserta tentang kondisi kesehatan juga diperlukan untuk menghindari penolakan klaim.

Menurutnya kesehatan dan perlindungan keluarga sangat berharga sebagai bentuk amanah menjalani kehidupan. Penyesuaian kontribusi terjadi agar layanan yang diberikan lebih optimal sesuai dengan amanah peserta.

"Dengan Prudential Syariah, peserta dapat saling tolong-menolong sehingga keberkahan dalam hidup juga dapat diraih," ia menambahkan.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya