Tata Cara Salat Idul Fitri, Berikut Lengkap dengan Niatnya

Melaksanakan Salat Idul Fitri sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim. Berikut ini dalah tata cara dan bacaan niatnya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 09 Apr 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 15:43 WIB
[Fimela] Ilustrasi salat id
ilustrasi salat idul fitri | pexels.com/@chattrapal-shitij-singh-1549095

Liputan6.com, Bandung - Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran umat Muslim banyak mempersiapkan berbagai macam hal salah satunya untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momen ketika umat Islam menyambut hari kemenangan.

Pada perayaannya, seluruh umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat Idul Fitri atau Salat Id sebagai penutup dan bentuk rasa syukur dalam selesainya menjalani ibadah puasa setelah satu bulan penuh.

Kemudian pada momen tersebut banyak umat Muslim yang dianjurkan untuk menampakkan kebahagiaan dan kegembiraan terutama melakukan silaturahmi kepada keluarga, tetangga, dan lain-lain.

Mengutip dari Nu Online melaksanakan salat Id mempunyai hukum sunnah mukkadah yaitu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Bahkan, sejak disyariatkan pada tahun kedua hijriah Rasulullah tidak meninggalkan salat id hingga beliau wafat.

Syarat dan rukuns alat Id secara umumnya tidak berbeda dengan salat fardhu lima waktu. Namun, yang membedakannya adalah aktivitas teknis yang berbeda dari salat pada umumnya yaitu berstatus sunnah.

Ketika pelaksanaan salat Idul Fitri biasanya dimulai sejak matahari terbit hingga waktu zuhur. Berbeda dengan salat Idul Adha yang dianjurkan untuk mengawalkan waktu demi memberi kesempatan luas kepada orang yang hendak berkurban selepas salat Id.

Salat Id umumnya dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah yang digelar setelahnya. Namun jika tidak bisa datang atau terlambat datang umat muslim bisa melakukan salat secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah daripada tidak sama sekali.

Tata Cara Salat Id

Ilustrasi – Penganut Islam Aboge di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar Salat Ied dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Penganut Islam Aboge di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar Salat Ied dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Mengutip dari Nu Online dalam kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi atau Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabil Imam asy-Syafi’i (juz I) karya Musthada al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan Ali Asy-Asyarbaji berikut ini tata cara salat Id:

Melafalkan niat

Pelaksanaan salat Id sama seperti salat pada umumnya yaitu diawali dengan membacakan niat. Jika seseorang menjadi makmum maka tinggal menambahkan lafal ma’muman atau ketika menjadi imam tinggal menambah lafal imaaman.

 أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

(Ushalli sunnatan li idil fithri rak’ataini (ma’muman/imaman) lillahi ta’ala)

Artinya: “Aku niat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala”.

Sebagai informasi pelafalan niat bacaan salat mempunyai hukum sunnah namun yang diwajibkan adalah maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang ingin menunaikan salat sunnah Idul Fitri.

Tata Cara Salat Id

Ilustrasi salat Idul Fitri
Ilustrasi salat Idul Fitri (Dok.Unsplash)

Rakaat Pertama

1. Pada rakaat pertama bisa membacakan niat baik sebelum atau di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.

2. Takbiratul Ihram salat Id sama seperti salat biasa yang juga terdapat takbiratul ihram yang dibaca setelah atau bersamaan dengan membaca niat sebelumnya.

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca takbir sebanyak 7 kali di Rakaat Pertama

Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah kita melanjutkannya dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali. Kemudian di sela-sela takbir dianjurkan untuk membaca bacaan berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

(Allahu akbar kabiraa walhamdulillahi katsiiraa, wa subhaanaallaahi bukratan wa’ashiilaa).

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang”.

Atau bisa juga melafalkan bacaan tasbih berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

(Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim)

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar”.

5. Setelah membaca takbir selama tujuh kali rukun selanjutnya adalah dengan membaca Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan bacaan surat pendek seperti salat fardhu atau salat sunnah pada umumnya.

6. Selanjutnya lakukan ruku’ dengan tuma’ninah serta membaca tasbih ruku’.

7. Kemudian I’tidal dengan tuma’ninah serta membacakan doa i’tidal.

8. Setelahnya Sujud dengan tuma’ninah serta membacakan doa i’tidal.

9. Duduk di antara dua sujud serta membaca doa duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua dengan tuma’ninah serta membaca tasbih 3 kali.

Rakaat Kedua

1. Kemudian setelah rakaat pertama kembali berdiri dan membacakan takbir tambahan 5 kali.

2. Lanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah dan membaca surat Al-Ghasiyah.

3. Setelahnya lanjutkan salat seperti biasa yaitu melakukan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga ditutupi dengan salam.

4. Ketika salat selesai jamaah tidak disarankan untuk buru-buru pulang dan dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai kecuali jika kegiatan salat Id ditunaikan tidak secara berjemaah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya