Gunung Ili Lewotolok Meletus 43 Kali pada Senin Pagi 15 April 2024

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi, Senin 15 April 2024.

oleh Ola Keda diperbarui 15 Apr 2024, 06:54 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2024, 06:54 WIB
Gunung Ili Lewotolok Meletus
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi, Senin 15 April 2024. (Liputan6.com/ Ola Keda

Liputan6.com, Lembata - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi, Senin 15 April 2024.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok melaporkan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, kelabu dengan intensitas tipis, sedang, tebal dan tinggi 50-700 meter di atas puncak kawah.

Erupsi/letusan disertai lontaran lava pijar dalam radius puncak dan aliran lava ke sektor selatan tenggara Gunung Lewotolok.

"Letusan sebanyak 43 kali dengan amplitudo 12.7-33 mm, durasi 36-120 detik. Hembusan 325, amplitudo 2-22.6 mm, durasi 22-381 detik dan Tremor Non-Harmonik sebanyak 23 kali, amplitudo 1.9-5.8 mm, durasi 127-370 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel.

Yeremias juga mengatakan saat ini Gunung Ili Lewotolok masih berstatus Level III (Siaga), sehingga masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung ili Lewotolok.

 

Imbauan

Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya