Liputan6.com, Semarang - Mewujudkan kelas yang menyenangkan untuk mendukung transfer ilmu pengetahuan secara lebih intensif banyak dilakukan para dosen. Pun dengan dosen Sekolah Vokasi Undip Dr Intan Muning Harjanti menginisiasi terobosan pembuatan video pembelajaran interaktif.
"Salah satu fungsinya untuk menunjang mata kuliah elemen dan sistem transportasi," kata Dr Intan, pengajar Prodi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, Departemen Sipil Perencanaan SV Undip.
Baca Juga
Video pembelajaran hasil besutannya berisikan metode pengukuran jalan geometri. Ini merupakan hasil studi kasus di ruas utama Kota Semarang, Jalan Pahlawan.Â
Advertisement
Dr Intan memproyeksikan mahasiswa bisa mengidentifikasi sistem transpotasi dan tingkat pelayananan publik dengan benar ke depan. Selebihnya terwujud capaian pembelajaran mata kuliah elemen dan sistem transportasi sesuai harapan.Â
"Ini juga tahapan menuju kegiatan survei lalu lintas yang mencakup identifikasi pengukuran jalan,trafic counting dan perhitungan hambatan samping," katanya.
Pada video pembelajaran itu disertakan pula teknik pengukuran satu persatu potongan Jalan Pahlawan secara manual. Digarap detail dengan menyertakan pemahaman mengenai istilah sempadan bangunan, jalur, lajur, bahu jalan termasuk trotoar.
Lajur adalah bagian dari jalur lalu lintas memanjang dan dibatasi marka lajur jalan. Jalur lalu lintas adalah bagian jalan atau badan jalan untuk lalu lintas kendaraan.
Adapun bahu jalan adalah perkerasan di tepi jalur lalu lintas,yang bisa dipakai kendaraan berhenti sementara,jalur sepeda,dan lainnya.
Sementara itu menggunakan metode penghitungan manual atau langkah kaki ternyata lebar jalur satu sisi jalan Pahlawan adalah 6 meter. Jika ditambah sisi lainnya akan ada sekitar 12 meter kanan dan kiri.
Sedangkan lebar bahu jalan empat langkah kaki atau dua meter. Adapun trotoar atau pedestrian mencapai sembilan langkah kaki atau sekitar 4,5 meter. Lebar saluran drainase sekitar 0,5 meter. Lalu median jalan dua meter ditambah lebar sempadan bangunan mencapai 19,5 meter.
Lokasi ini dinilai strategis karena merupakan penghubung utama kawasan atas dan bawah Kota Semarang.