Liputan6.com, Jakarta - Media sosial baru-baru ini dibuat panik dengan unggahan sebuah akun Instagram yang menyebutkan bakal terjadi gempa di Sumatera yang akan menimbulkan tsunami pada 2024.
Dalam unggahan itu dituliskan dengan judul WASPADA ADA SUNAMI SUMATERA TAHUN 2024. Dalam unggahan itu ditulis juga pendapat ahli Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono. Berikut isi unggahan tersebut:
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menegaskan bahwa Sesar Sumatera berpotensi terjadinya gempa darat.
Advertisement
“Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa Sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Pasaman, Minggu (24/3/2024).
Rahmat menjelaskan bahwa gempa darat tidak selalu membutuhkan magnitudo besar untuk menimbulkan dampak yang signifikan. Bahkan, gempa dengan magnitudo 6 saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang cukup serius.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah daerah terhadap potensi bahaya gempa dari darat dapat ditingkatkan, sehingga langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diimplementasikan untuk mengurangi risiko bencana.
Terkait dengan unggahan yang membuat resah tersebut, Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat (3/5/2024) mengatakan, unggahan akun Instagram tersebut tidak sepenuhnya benar.
Daryono mengatakan, menanggapi beredarnya berita viral terkait pemberitaan media dengan judul 'Waspadai Ancaman Sesar Sumatra', konten yang disampaikan Bapak Rahmat Triyono tersebut adalah benar sebagai bentuk pesan kewaspadaan terhadap keberadaan sumber gempa Sesar Sumatra sebagai sumber ancaman gempa di darat.
Imbauan itu diucapkan Rahmat Triyono Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG saat perayaan Hari Meteorologi Dunia ke-74 di Pasaman, Minggu (24/3/2024) silam.
"Terkait potensi gempa di jalur Sesar Sumatera, diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah, sehingga langkah-langkah mitigasi konkret harus diimplementasikan untuk mengurangi risiko bencana gempabumi," kata Daryono.
Faktanya
Daryono mengatakan, upaya mitigasi gempa bagi masyarakat yang paling utama adalah mewujudkan bangunan tahan gempa dan memahami ketrampilan cara selamat saat terjadi gempa. Di Sumatera khususnya dan di Indonesia pada umumnya, setiap bangunan harus dapat beradaptasi dengan guncangan gempa, seperti bangunan dengan struktur kuat sehingga tahan gempa atau bangunan aman gempa yang berbahan ringan dari kayu atau bambu yang didisain menarik.
Tidak direkomendasikan membangun bangunan tembok sederhana asal bangun tanpa tulangan besi standar yang kuat. Ini penting untuk mengantisipasi terjadinya gempa besar, gempa kecil, gempa jauh, dan gempa hiposentar dalam agar tidak menyebabkan terjadinya kerusakan setiap terjadi gempa.
"Patut disayangkan terkait pemberitaan di atas ada pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menghubungkan sumber gempa Sesar Sumatera di darat dengan akan adanya tsunami di Sumatera pada tahun 2024," kata Daryono.
Daryono memastikan sumber gempa Sesar Sumatera di darat tidak ada hubungannya dengan tsunami yang akan terjadi pada 2024.
"Tentu saja itu merupakan berita bohong alias hokas, untuk itu masyarakat dhimbau untuk tidak mempercayainya, meskipun kita harus selalu siaga karena tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami," kata Daryono.
Advertisement