Sambut Long Weekend, Intip Nikmatnya Soto Segeer Hj Fatimah di Boyolali

Liputan6.com, Bandung - Makanan berkuah seperti soto merupakan salah satu hidangan tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Kehangatan kuahnya yang penuh rempah membuat soto cocok disantap di berbagai suasana baik saat pagi hari, makan siang, maupun malam hari.

Selain itu, cita rasa gurih yang dihasilkan dari campuran bumbu-bumbu khas Nusantara membuat soto menjadi pilihan yang tak pernah membosankan. Masyarakat menyukai soto karena selain mengenyangkan kuahnya juga memberikan rasa nyaman dan menenangkan.

Di antara berbagai jenis soto yang ada di Indonesia soto dari daerah Jawa menjadi salah satu yang paling banyak diminati. Soto Jawa dikenal memiliki kuah yang bening namun kaya rasa serta isian yang sederhana namun nikmat.

Salah satu contohnya adalah sajian soto khas dari Boyolali yang memiliki ciri unik tersendiri. Soto Boyolali biasanya menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, disajikan dengan bihun, kol, tauge, serta tambahan sambal dan jeruk nipis sebagai pelengkap rasa.

Kemudian, soto khas Boyolali memiliki rasa yang cenderung manis dan ringan berbeda dengan soto dari daerah lain seperti Soto Betawi atau Soto Padang yang lebih kental dan berbumbu tajam.

Hidangan ini bisa ditemukan dengan mudah di kota-kota besar lainnya karena permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Selain kelezatannya soto juga dikenal sebagai makanan yang cukup fleksibel.

Masyarakat bisa menyesuaikan bahan isian sesuai selera seperti menambahkan telur, perkedel, atau kerupuk. Adapun ketika berkunjung ke Boyolali bisa mencicipi tempat makan Soto Segeer Hj. Fatimah.

Melansir dari beberapa sumber, Soto Segeer Hj. Fatimah adalah kuliner legendaris asal Boyolali, Jawa Tengah yang dikenal dengan cita rasa soto bening khas Jawa. Usaha ini dirintis oleh Hj. Fatimah pada tahun 1998 sebagai warung kaki lima.

Nama awalnya adalah Soto Seger Mbok Giyem yang diambil dari nama ibunda Hj. Fatimah yang sebelumnya dikenal sebagai penjual sate kambing. Seiring waktu, warung ini berkembang dan pada tahun 2015 berganti nama menjadi Soto Segeer Hj. Fatimah.

Ciri khas dari Soto Segeer Hj. Fatimah terletak pada kuahnya yang bening dan segar dengan perpaduan rempah-rempah yang kuat. Pengunjung juga bisa menikmati soto ayam kampung atau soto daging sapi yang disajikan dengan nasi.

Kesuksesan Soto Segeer Hj. Fatimah tidak lepas dari peran generasi ke generasi yang melanjutkan usahanya. Kini, Soto Segeer Hj. Fatimah telah memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Soto Segeer Hj. Fatimah memiliki daya tarik utama terletak pada kuahnya yang bening namun kaya akan rempah dan memberikan rasa gurih yang khas. Menu andalannya meliputi soto ayam kampung dan soto daging sapi yang disajikan dengan nasi.

Selain itu, tersedia berbagai lauk pendamping seperti tempe mendoan, sate paru, sate kikil, dan sate ati ampela yang menambah kenikmatan saat menyantap soto ini. Keberhasilan soto ini juga didukung oleh komitmen keluarga dalam menjaga kualitas dan cita rasa.

Harganya juga terkenal ramah di kantong sehingga menjadi pilihan favorit bagi berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Melansir dari platform layanan pesan online harga satu porsi soto ayam dan nasi hanya dibanderol sekitar Rp 12 ribu.

Kemudian untuk menu soto sapi dan nasi juga memiliki harga yang sama mulai dari Rp 12 ribu. Sementara itu, menu-menu lauk pendamping seperti sate telur puyuh hanya Rp 4 ribu, sate paru Rp 6 ribu, dan masih banyak lagi.

Soto Segeer Hj. Fatimah yang berada di Boyolali berlokasi di Jl. Pandanaran No. 257, Sidoharjo, Banaran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dengan jam buka setiap hari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

Tempat makan ini berlokasi di kawasan yang cukup strategis dan bisa ditemukan mudah karena ada di pinggir jalan utama. Selain itu, tempatnya tidak terlalu jauh dari Simpang Siaga Boyolali sekitar 1,1 km atau 2 menit berkendara.

Sementara itu, pengunjung yang datang dari kawasan Alun-Alun Boyolali bisa menempuh perjalanan sekitar 3,6 km atau 7 menit berkendara. Adapun dari Bandar Udara Adi Soemarmo berjarak hanya sekitar 24 km atau 34 menit perjalanan.